66- Sick

539 114 25
                                    

Kasihan si cantik Sandeul dia lagi sakit. Imunitasnya sedang menurun, makanya kondisinya sekarang jadi drop. Padahal selama ini pola makan dan tidur anak itu sudah dijaga baik-baik. Tapi yang namanya penyakit bisa datang kapan saja kan...

Sandeul mengeluh perutnya terasa tidak enak. Kemudia dibaluri minyak telon oleh ibunya agar terasa hangat. Tadi juga sudah minum obat kok. Sudah makan bubur juga, tapi sedikit :(
Sandeul yang napasnya agak sesak jadi bantu dengan oksigen.

Kalau lagi sakit begini tidak mau berbaring di tempat tidur. Mau senyaman apa kasurnya lebih nyaman digendong ayahnya.

"Mau di gendong appa?"

"Iyah..." ujar si cantik lemas. Kemudian pelan-pelan dia digedong ayahnya. Sementara ibunya berusaha memegagi infuse Sandeul. Nah, kalau digendong ayahnya, tidak terasa sesak seperti ketika berbaring. Jadi dia lepas selang di hidungnya.

Karena sekarang sedang masa quarantine, makanya Sandeul dirawat di rumah saja. Lagipula terlalu berbahaya kalau dirinya di rumah sakit. Sudah ada perawat yang berjaga disana. Jadi kalau ada apa-apa bisa langsug ditangani dan memanggil dokter dengan cepat. Tapi semoga tidak terjadi apa-apa ya Tuhan.

Ayah dan ibunya sedih kalau si cantik sakit begini. Berulang kali ibunya mengecek suhu si cantik. Untuk memastikan semuanya baik-baik saja.

"Sandeulie tidur" ujar ayahnya lirih.

"Nde, dia selalu begitu dari dulu kalau sakit. Hanya digendongan ayahnya dia bisa tidur pulas... Napasnya juga sepertinya tidak sesak seperti tadi" balas ibunya sembari mengelus tangan si cantik.

"Kasihan, pasti besok dia bakalan mengeluh sakit, lalu minta plester luka pink..." Ayahnya mencoba berkelakar tapi sedih lagi.

"Eugh,hhhh...."

"Aigoo, uri Sandeulie..." Puk, puk, puk
Jauh-jauh ya ini penyakit dari si cantik.

Dan ngomong-ngomong ini sudah tiga jam ayah dan ibunya berdiri masih dalam posisi yang sama. Sebab bila ditidurkan, si cantik akan merasa tidak nyaman dan merengek.

"Ming, kau tidurlah barang sebentar"

"Gwancanha, aku akan tidur kalau Sandeul sudah benar-benar merasa nyaman. Lagipula Kau pasti lelah kan berdiri terus. Kalau aku masih bisa duduk sebentar tadi"

"Ani, gwancanha. Mau sampai pagi begini pun aku tidak masalah. Asal uri Saldeulie nyaman. Sayangnya umma dan appa, besok sembuh ya nak"

.
.
.
Fin
.
.
.
©storyline137
20202005.23.28

The Tripple Cho's HappinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang