20- Mengadu pada Nuna

542 127 52
                                    

Harus ya nak, ayahnya ini menemani kalian bersepeda sampai sejauh ini. Kalau kalian bertiga mah enak naik sepeda. Apalagi Minghyun yang dibonceng sama nunanya. Lah kalau ayahnya ini disuruh jalan kaki. Pegel toh nak...

Tadinya tuh aku pikir hanya menemani mereka bertiga bersepeda di sekitaran kompleks rumah saja. Ternyata eh ternyata, tidak tahunya kami malah dibawa Sunghyun sampai berada di kompleks rumahnya Kimbum. Waduh ini mah jauh sekali.

Sunghyun tuh mau pamer loh sama Kimbum. Kalau dirinya sudah bisa naik sepeda roda dua. Tuh lihat wajah songongnya. Ckckckc anaknya siapa sih itu kok sombong benar.

Tapi memang dasarnya gengsi Sunghyun tinggi ya. Anak itu tidak mau kalah saing apalagi sama kawan sepermusuhan, eh salah Kimbum dan Sunghyun tidak musuhan kok.

Mereka itu kawan sepermainan. Cuman yah, begitulah... namanya juga anak-anak. Asalkan mereka berdua tidak berkelahi tidak apa-apa.

"Yang mana rumahnya?" Tanya Sandeul pada Sunghyun.

"Yang pagal walna bilu una. Itu tuh lumahna Kimbum yang tuka nakalin Cuyun."

Cieee kalau begini saja si gembul ngadu sama nunanya. Ngomong-ngomong mereka berdua bisa manis juga interaksinya.

"Beneran Kimbum yang suka nakalin Sunghyunie. Bukan Sunghyunie yang nakalin Kimbum?"
Hem, bisa jadi sih. Nuna nih memang pintar anaknya. Duh, putri kecilnya appa.

"Iyah una. Mata Cuyun boong tih!"

"Beneran Minghyunie?"

Si bungsu yang ditanya pun cuma pasang wajah bingung. "Yuung gak nakal. Kimbum juga gak nakal. Gak ada yang nakal." Jawabnya kemudian.

"Ih, Kimbum nakal tahu. Dia kan tuka pinjem klayon Minghyunie. Enggak dibalikin teluz dipatahin. Teluzzzz Kimbum pamel bita naek tepeda loda duwa. Nih makana Cuyun buktiin Cuyun juga bita!"

Waduh, barusan Sunghyun bilang apaan ya? Cepat dan panjang sekali bicaranya. Kan ayahnya ini jadi tidak mengerti dengan jelas.

"Ih, kalau itu mah bukan Sunghyunie yang dinakalin tapi Minghyunie!" Eh, tapi Sandeul hebat loh bisa menangkap maksud dari perktaanya Sunghyun.

"Ih, tama aja loh una!" Walah kenapa sekarang jadi mereka berdua yang berantem sih...

"Huh, tapi karena Kimbum sudah nakal sama Minghyunie. Ayo kita marahin si Kimbum itu!" Ujar Sandeul.

"Minghyunie tenang saja ya. Biar nuna marahin Kimbumnya. Biar enggak matahin krayonnya Minghyunie lagi."

"Una jangan belantem. Minyun kan gak papa."

"Gak bita Minyunie! Keadilan haluz ditegakkan. Yuung juga mau balaz Kimbum. Tekalang kan dah bita naek tepeda loda duwa."

Loh, loh, loh. Ini kenapa jadi begini sih? Karena efek lelah aku tidak bisa menangkap jelas apa yang sebenarnya mereka tengah bicarakan. Adoooh, si kembar ini kapan sih berhenti cedalnya.

Ada masalah apa sih dengan Kimbum?


.
.
.
fin
.
.
.
sign
hyejinpark©
20190413.21:38
.
.
.
See ya^^

The Tripple Cho's HappinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang