36- Appa love

625 123 69
                                    

Hari ini si bungsu kena flu jadinya tidak bisa berangkat ke sekolah. Sunghyun kan jadi sedih karena Minghyun tidak bersamanya.

Tapi mau bagaimana lagi, adiknya yang manis itu kan harus istirahat. Sementara dia harus sekolah. Agar jadi anak pintar. Seperti apa kata kakek Hanggeng dan Kangin. Jadi anak kecil harus rajin sekolah. Tidak boleh bolos seperti ayahnya saat kecil dulu. Hihi.

'Zraaash'

Yah, hujan...

Waduh bagaimana ini?

Sunghyun jadi tidak fokus sama pelajaran deh. Padahal ibu guru sedang menjelaskan cara membuat bunga menggunakan cotton bud.
Sunghyun jadi kepikiran lagi kan sama si bungsu.

Karena biasanya kalau hari hujan begini, Minghyun sukanya dipeluk. Biar hangat. Tapi sekarang mereka terpisah :(

"Ya Tuhan, temoga ujan na cepet belenti."

Sunghyun jadi galau sepanjang hari. Sampai tiba waktunya pulang. Tapi meskipun hujan sudah reda, langitnya masih mendung nih. Padahal menurut ramalan cuaca tadi pagi, hari cerah. Meleset tuh perkiraanya.

"Sunghyunie."  Eh, itu ayahnya Sunghyun tuh yang memanggil. Sudah datang menjemput. Sunghyun pun berlari menghampiri ayahnya.

"Aigoo, jalannya pelan-pelan saja ya nak. Tidak berlari." Sampai deg deg an ayahnya tuh. Takut jatuh terguling Sunghyunnya.

"Okeh appa" Yee, dasar gembul nih. Ngomong okenya pas sudah sampai di depan ayahnya.

"Aigoo, appa tayaaaaaaaang hyungnim. Ayo kita kemon." Ayahnya pun lantas mengajak Sunghyun untuk pulang. Setelah mengusak rambutnya yang di cukur rapih.

Waktu di jalan, Sunghyun jadi ingat lagi sama si bungsu. Kan cuacanya lagi mendung nih. Enaknya kalau makan yang anget-anget gitu deh.

"Aha!" Kata Sunghyun.

Bagaimana kalau Minghyun dibelikan krim sup saja. Minghyun kan suka tuh sama makanan itu. "Appa, mampil ketana dulu yah pa." Ujar Sunghyun dan menunjuk sebuah restoran cepat saji ketika mobil mereka berhenti di lampu merah.

"Mau beli kelim zup buwat Minyunie."

"Yah, kalau mampir ke sana sudah lewat nak. Appa musti balik arah..."

"Appa~~"

"Iya, sebentar ya appa memutar dulu. Tapi parkirnya jauh. Kita jalan agak lama gak papa? Hyungnim kuat?" Tanya ayahnya.

"Dantana. Cuyun kuwat kok."  Wah hebat deh hyungnim.

Yasudah deh kalau begitu, ayahnya pun kembali memutar. Dan ketika mobil mereka sudah terpakir. Mereka berdua pun berjalan beriringan menuju restoran cepat saji yang menjual makanan kesukaan si bungsu.

"Yeay, makatih ya appa." Ujar Sunghyun sembari menenteng plastik berisi sup untuk Minghyun, dirinya, dan Sandeulie nuna.

"Sama-sama Sunghyunie." Jawab ayahnya.

Tapi :( ketika mereka akan berjalan ke mobil, eh tahu-tahu hujan turun lagi. Waduh untung saja ditas, ayahnya membawa payung.

Yah, kecil payungnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yah, kecil payungnya. Jadi hanya cukup deh buat memayungi Sunghyun. Tapi tidak apa-apa. Namanya juga sayang anak.

"Tik, tik, tik, buni ujan diataz genting. Aelna tulun tidak telkila..."

"Cobalah tengok, dahan dan ranting."

"Poon dan kebun batah temuah/Pohon dan kebun basah semua."

Yeay, jadi asik nyanyi bersama mereka berdua.

.
.
.
fin
.
.
.
sign
hyejinpark©
20190429.20:14
.
.
.
See ya^^

The Tripple Cho's HappinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang