prolog

2.2K 111 18
                                    











Ramai dan megahnya aula hotel yang ia pijaki tak membuatnya terusik. Kemampuan mendengar seolah hilang. Semuanya sunyi. Dirinya terfokus pada rasa sesak yang perlahan hadir dalam hati.

Matanya tak lepas dari objek di depan.

Seorang pria gagah dengan wajah rupawan yang selalu tampak datar. Siapapun yang melihat akan terpesona. Aura yang melingkupi pria itu terlalu dominan. Membawa titik gelap yang terasa menghanyutkan.

Dia tak pernah berubah. Hanya saja mengapa pandangan di manik kelamnya terasa sangat asing?

Jarak mereka padahal kurang dari semeter. Tak perlu langkah banyak untuk dapat mencapainya. Hanya saja, ia tak menemukan keberanian untuk mendekat.

Tabrakan kecil dari manusia lain menyentaknya dari lamunan. Saat kemudian tak sengaja pandangannya malah bertemu dengan seseorang yang sejak tadi menjadi pusat perhatiannya.

Segelintir perasaan aneh menyeruak. Anehnya tak satupun dari mereka menunjukkan reaksi lebih.

"Enzi..." Sebut sang gadis lirih. Setetes air mata jatuh ke pipi.

Zanita, kehilangan harapan semu yang selama ini ia ciptakan sendiri begitu, melihat obat sekaligus pemberi luka baginya telah bersanding dengan gadis lain.

Pria itu. Enzi, bahkan hanya menatapnya dingin seolah ia tak ada. Namun berbanding terbalik saat menatap gadis yang ia gandeng menuju panggung acara. Hangat dan memuja. Zanita merasa tangan tak kasat mata baru saja menghancurkan hatinya.

Kamu telah tergantikan Zanita.













TBC













ANNYEONG, YEOROBUN!💜😭👋

AKU AKHIRNYA KEMBALI! OCHA KEMBALI!

Oke, sudahi ke-alay-an ini🥲.

Zanita: The Queen of Phoenix sudah publish. Aku berterima kasih banyak sama para pembaca yang selalu mendukung aku berkarya serta dengan sabar dan setia terus menantikan cerita ini.

Seperti yang kalian tahu cerita ini adalah sequel dari Enzi: The King Of Phoenix.

Sebelumnya aku ucapkan maaf terlebih dahulu apabila masih ada kesalahan dan kekurangan yang terdapat dalam cerita ini. Saran kalian akan selalu aku tunggu ya, teman-teman!

Segala tokoh, tempat,maupun kejadian dalam cerita hanya fiktif belaka. Mohon pembaca untuk pintar-pintar membedakan mana yang baik dan buruknya. Yang baik bisa diterapkan, dan yang buruk segera disingkirkan.

Kutunggu dukungan berupa vote dan comentnya.

So, welcome to my third story.

Tertanda, Ocha💜

Zanita : [The Queen of Phoenix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang