29 || Zanita:[The Queen of Phoenix]

1K 86 2
                                    

Happy reading 💜






Saat sinar matahari menerobos masuk, tidur sang gadis langsung terusik. Ia menggeliat pelan. Sambil mengedipkan mata guna menyesuaikan cahaya yang mengenai retinanya.

Gambaran langit-langit sebuah ruangan menjadi pemandangan pertama yang matanya tangkap. Sang gadis menguap kecil. Kemudian mulai berusaha untuk bangkit dari atas kasur king size di mana dirinya berada.

Namun, gadis yang adalah Zanita itu malah dibuat tersentak oleh gerakan lain di atas perut datarnya. Dan itu merupakan sebuah lengan kekar yang memeluknya erat.

Zanita tak bisa menahan matanya untuk tak melotot. Ia spontan segera menoleh ke samping. Keterkejutan menyapanya berkali-kali lipat saat menemukan sesosok rupawan tengah tertidur sambil memeluknya.

"Enzi." Ucapnya tanpa suara.

Pria itu masih menutup mata dengan nafas teratur. Rambut acak-acakan membingkai wajahnya yang memiliki rahang tegas. Sementara bibir merah yang nampak sehat itu sedikit terbuka menambah kesan seksi.

Zanita menahan nafas. Tanpa sadar semakin mendekat untuk memperhatikan fitur wajah Enzi.

Saat membuka mata, Enzi layaknya pejantan tangguh yang selalu mampu mendominasi hanya dengan tatapannya. Namun saat tertidur, Enzi terlihat seperti pangeran antah berantah yang penuh godaan. Tangan Zanita gatal ingin menelusuri pahatan sempurna itu. Namun masih ia tahan, karena khawatir pergerakannya akan membangunkan Enzi.

Zanita memilih untuk tak bergerak sama sekali. Sambil otaknya berusaha mengingat malam yang ia lewati sampai bisa berada di sini.

Ia dijemput dan dibawa ke sebuah villa yang jauh dari perkotaan. Bertemu Agha dan Raldo. Makan malam. Insiden terlukanya Enzi. Sampai, dirinya yang mengobati pria itu dan berujung pada pembicaraan mereka yang membawanya menuju permulaan baru.

Segaris senyum hadir di wajah Zanita. Gadis itu sedikit menoleh ke arah wajah Enzi yang tepat berada di sampingnya. Masih tertidur pulas tanpa ada tanda terganggu sedikitpun.

Zanita merasa seolah ini mimpi. Pernah begitu putus asa dan menyerah akan hubungan mereka membuatnya tak pernah membayangkan bahwa ia dan Enzi bisa kembali bersama. Namun tak dipungkiri Zanita begitu bahagia karenanya.

Sekarang semuanya akan berjalan baik-baik saja. Karena ia punya Enzi di sisinya.

Zanita akhirnya tak bisa menahan diri untuk sekedar mengelus rambut Enzi. Memandang wajah pemuda itu dengan hangat dan jantung berdebar kencang. Lagi-lagi tak menyangka bahwa kini mereka kembali bersama. Padahal mereka sempat bertengkar hebat sebelumnya.

Tiba-tiba, raut wajah Zanita berubah. Gadis itu perlahan mulai membulatkan mata.

Zanita melewatkan sesuatu.

"Kak Reza."

Bagaimana dirinya bisa lupa?! Tanpa pikir panjang gadis itu berniat bangkit. Tentu dengan seperlahan mungkin agar tak mengusik tidur Enzi.

Zanita keluar dari kamar yang berada dalam ruangan kerja Enzi itu kemudian melangkah ke arah pintu yang seingatnya akan membawanya pada sebuah lorong panjang. Masih dengan gaun tidur yang ia pakai, Zanita mencoba mencari seseorang untuk ia tanyai mengenai kakaknya.

Zanita : [The Queen of Phoenix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang