3 || Zanita:[The Queen of Phoenix]

930 80 26
                                    

Happy reading 💜











•••











"Kak!"

Zanita memasuki rumahnya sambil melepas sepatu. Pandangannya bergulir. Mencari kebenaran seorang pria yang barusan ia panggil.

Ruang tamu mereka sepi. Tapi lampu yang menyala cukup menjadi bukti bahwa Reza pasti sudah pulang.

"Kak Eja?!!!"

"Apa?! Jangan teriak-teriak!"

Zanita mengusap dadanya dengan ekspresi pasrah. Sahutan dari Reza cukup mengagetkan. Padahal Zanita memanggil Reza dengan lembut, tanpa ada intonasi membentak.

"Sensi banget masnya."

Reza ternyata berada di dapur. Dengan apron hitam yang melekat di tubuhnya. Zanita tak jadi memasuki kamarnya. Gadis itu meletakan barang bawaannya di salah satu sofa ruang tengah dan mendudukan diri di meja makan.

Zanita menatap Reza yang sibuk dengan wajan. Pria itu masih tak menatapnya. Artinya Reza masih marah. Zanita menghela nafas panjang.

"Kak, aku minta maaf."

Reza malah bergeming.

"Hari ini kakak gak jemput karena masih marah kan? Aku minta maaf, ya?"

Reza masih tak menyahut. Karena jam pulang mereka sama, Reza sebenarnya selalu menjemput Zanita. Tak peduli bahwa letak butik Clarissa berlawanan dengan arah pulang. Reza akan selalu datang lebih dulu untuk menjemput Zanita.

Tapi hari ini tidak. Zanita malah ditemani oleh Gina dan Diego yang kebetulan ada urusan di dekat perumahan Zanita.

"Kak..."

"Apa sih? Gak lihat gue masih sibuk?"

Bibir bawah Zanita maju. Ia tiba-tiba bangkit. Dengan jalan sedikit menghentak menuju kamarnya. Reza yang baru saja memindahkan makanan yang dimasaknya ke atas piring, langsung menoleh begitu tak melihat keberadaan Zanita lagi.

"Rula."

Tak ada sahutan. Zanita memang tahu benar caranya membalas.

Reza melepas apron kemudian menyusul Zanita. Pintu kamar gadis itu terbuka, dan Reza bisa melihat bahwa Zanita malah menyembunyikan dirinya di dalam selimut.

"Bocah banget sih."

Bahkan rambut Zanita kini tak terlihat karena tenggelam di bawah selimut.

Reza berjalan mendekat. Tangannya memegang ujung selimut. Hampir menariknya jika Zanita tak menahan.

"Gak laper? Gue masak ayam geprek padahal."

"Masa?"

Sudut bibir Reza tertarik ke atas. Perlahan ia menyingkirkan selimut yang menutupi Zanita. Tapi gadis itu masih menyembunyikan wajah di atas bantal.

"Gue masak banyak buat Lo."

Reza perlahan menarik tangan Zanita hingga gadis itu terduduk. Reza menghembuskan nafas pasrah saat melihat pipi adiknya yang basah. Ia menyeka air mata itu lembut. Pemiliknya masih menampilkan wajah cemberut.

Zanita : [The Queen of Phoenix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang