26 || Zanita:[The Queen of Phoenix]

1.2K 97 46
                                    

Happy reading 💜




"Lama gak jumpa yah, brengsek?"

Abima meneguk ludah. Berada di tengah-tengah tatapan penuh permusuhan antara Reza dan seorang Sadewa membuat napasnya sesak. Jika tahu begini, lebih baik ia mengikuti Gina dan Damien tadi!

"Eummm... Gua mau ke toilet sebentar yah."

Abima langsung angkat kaki. Meminta sembarangan pengawal untuk menunjukannya jalan. Tersisa kedua orang yang masih diliputi aura ketegangan.

Sadewa mendekati meja bar dalam ruangan itu.

"Rasanya makin benci aja gue setelah lihat Lo." Ujarnya sambil menuang anggur ke dalam gelas.

"Lo pikir gue peduli?" Balas Reza.

"Oh iya gue lupa. Lo kan emang dari sananya egois."

"Gua gak punya waktu buat ngeladenin Lo."

Reza berdiri dan berniat meninggalkan ruangan. Sementara Sadewa kini telah menyender pada meja bar sambil menatap ke arahnya.

"Mau ke mana Lo? Mau cari Enzi? Atau Zanita?"

"Bukan urusan Lo."

Sadewa terkekeh geli.

"Tingkah Lo masih menjijikkan kayak dulu yah, Reza."

Reza berhenti melangkah. Perlahan lehernya memutar. Menatap tajam ke arah Sadewa yang mendengus remeh.

"Apa urusannya dengan Lo, sialan?! Kalau gak suka mending menjauh. Sekali lagi gue tekanin. Gue gak punya waktu buat dengerin bacotan Lo!"

"Oh ya? Padahal gue mau bahas soal Zanita."

Kesabaran Reza telah menipis. Pria itu tak jadi pergi dan memilih mendatangi Sadewa dengan rahang yang telah mengeras.

"Semua itu bukan urusan Lo, Sadewa Hanasta!"

"Kenapa? Yang gue lihat di mata lo sekarang sangat menarik tahu gak?" Sadewa terkekeh. Tak melepas tatapan pada mata Reza.

"Gue lihat... Lo ketakutan. Lo takut kalau Zanita lebih memilih Enzi dari pada Lo kan?"

Grep!

Reza langsung mencengkram erat kerah kemeja Sadewa. Sadewa bukannya terkejut malah kembali menyambut tawa.

"Reza... Reza... Gelagat Lo gampang banget ditebak tahu gak?"

Dalam sekali sentakan, Sadewa melepas tangan Reza di kerah kemejanya. Ia dengan santai duduk di salah satu bangku sambil menyesap anggur di tangannya.

"Gue gak mau panjang lebar. Lo harus ngebiarin Zanita pulang ke Indonesia."

"Lo siapa berhak memerintah gue?"

"Keselamatan dia terancam. Setelah hari ini, Lo gak akan bisa lari lagi dari cengkeraman Arthur."

"Gua punya cara sendiri buat ngelindungin dia."

Zanita : [The Queen of Phoenix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang