34 || Zanita:[The Queen of Phoenix]

1.2K 106 56
                                    

Hai~
Tahu lagu 🎵A thousand year by Christina Perri?


Lagunya cocok didengerin sambil baca part ini loh!

Happy reading 💜






























"Enzi!"

Zanita berlari dengan tawa riang. Gadis manis dalam balutan gaun hangat itu tersenyum cerah saat mendapati keberadaan Enzi begitu ia memasuki pekarangan villa.

Senyum tulus Enzi sematkan. Meraih Zanita yang berlari kearahnya. Pria itu langsung nggendongnya dengan menangkap pinggang Zanita. Tawa keduanya mengudara. Enzi mengeratkan lilitan lengannya. Kemudian memutar tubuhnya yang mengundang tawa Zanita semakin lepas.

Pemandangan indah itu ditonton para pelayan dengan rasa haru. Bahkan Butler Cheng tampak berkaca-kaca.

Mereka berbeda tetapi saling melengkapi. Tuan, Nyonya, putra kalian akan bahagia.

Menunduk hormat sekilas, Butler Cheng memutuskan untuk mengajak para pelayan memberi ruang. Enzi hanya mengangguk sekilas saat Butler Cheng melewatinya.

"Dari mana, hm?" Tanya Enzi, fokus pada Zanita yang masih berada dalam gendongannya.

"Ladang anggur. Kamu udah selesai sama Kak eja?" Balas dan tanya Zanita sekaligus.

Enzi hanya mengangguk. Ia menurunkan Zanita pelan. Lanjut memeluk pinggang ramping ratunya. Enzi harus menunduk untuk menyesuaikan tinggi mereka.

"Queen." Panggil Enzi lirih.

"Iya?"

"Menurut kamu, apa... Aku egois?" Ujar pria itu tanpa menatap Zanita. Lebih memilih menyembunyikan wajahnya di lengkungan leher sang gadis yang terbalut syal.

"Siapa yang bilang kamu egois?" Zanita malah balik bertanya. Dengan wajahnya yang berbuah khawatir bercampur kesal.

"Benar kan? Kamu juga pernah ngomong."

"Oh ya?"

Zanita menarik bahu Enzi agar pria itu menghadapnya. Membelai rahang tegas Enzi penuh sayang. Mata coklat Zanita bersiborok dengan Onyx milik Enzi. Seolah saling bicara.

"Waktu kamu kabur, kamu bilang aku egois."

Zanita ingat. Perkataan itu terlontar dari mulutnya tepat sebelum kejadian kecelakaan mobil mereka. Ah, itu saat mereka bertengkar hebat setelah Zanita mengetahui masa lalu.

"Tapi... Kalau dipikir-pikir, kamu emang egois."

Enzi yang gemas, langsung menghujami pipi Zanita dengan ciuman hingga gadis itu kembali tertawa.

"Kamu harusnya hibur aku. Zanita gak peka ya?"

Zanita menahan leher Enzi yang hendak kembali menciumnya.

"Yah emang fakta kok. Tapi, kamu egoisnya tentang aku doang."

Enzi mendengus. Justru itu permasalahannya. Enzi egois karena ingin memiliki Zanita seorang diri. Menentukan baik dan buruk bagi Zanita hanya menurut sudut pandang dirinya. Tanpa pernah mengutarakan pertanyaan sesimpel 'apa kamu setuju?' untuk Zanita.

Zanita : [The Queen of Phoenix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang