Happy Reading...
Kim Yerim, putri dari pasangan terkenal aktris Kim Joohyoun dengan aktor Kim Junmyeon yang menikah muda saat mereka berusia 19 tahun.
Pasangan itu sama-sama terkenal dibidang yang sama sehingga mendapat kesibukan pun sama-sama. Dan oleh karena itu mereka sudah memutuskan ketika memiliki anak mereka harus merahasiakan kelahiran bahkan wajah asli putri mereka yaitu Kim Yerim dari orang-orang yang mengenalnya terkecuali orang terdekat. Alasannya, mereka takut ketika Yerim di ketahui oleh publik ada penggemar yang tidak menerima sang putri dan bisa saja mereka akan meneror bahkan membunuh putrinya. Karena alasan-alasan itulah mereka merahasiakan putrinya sampai saat ini, 14 tahun lamanya.
Berat memang, namun bagaimana lagi. Disatu sisi Junmyeon dan Joohyun tidak ingin putri mereka terluka dan disisi lainnya mereka juga tidak ingin sumber penghasilan dan impian mereka hancur begitu saja.
Lebih beratnya lagi, Mereka juga terpaksa tidak memberitahu putrinya bahwa merekalah orang tua aslinya. Kim Yerim butuh pelindung, perhatian dan bahkan kasih sayang dari sosok orang tua. Oleh karena itu dengan amat sangat terpaksa mereka harus menitipkan putri semata wayangnya itu pada kakaknya Junmyeon, Baekhyun dengan istrinya Taeyeon. Beruntung Baekhyun dan Taeyeon mau membantu mereka. Walaupun pada awalnya Joohyun menolak keras keputusan itu tapi lama kelamaan dia setuju karena menyadari bahwa dia tidak selalu ada disamping sang putri karena pekerjaannya yang sangat padat.
Suamiku❤️
"Yeobo, kau dimana?"Me
"Aku sudah di bawah, kau dimana sekarang?"Suamiku❤️
"Baiklah, tunggu sebentar. Aku kesana sekarang"Joohyun memasukan ponselnya begitu suaminya memberitahu akan menghampirinya. Membenarkan kembali maskernya agar wajahnya benar-benar tertutup karena takut ada paparazi yang bisa saja memotretnya.
"Joohyun-ah"
"Junmyeon..."
Mereka berpelukan sebagai salam rindu karena selama 2 bulan mereka tidak bertemu karena pekerjaan masing-masing. Beruntung mereka memakai pakaian tertutup sehingga tidak ada yang tahu pasangan terkenal itu tengah berpelukan di depan sebuah lobi apartemen elit.
"Kau baik-baik saja?" Tanya Junmyeon pada istrinya.
"Hum" Tanpa sadar Joohyun menitikan air mata.
"Jangan menangis~" ucap Junmyeon ikut merasakan sedih istrinya menangis.
"Aku merindukan putriku..."
"Shutt, iya kita bicarakan di apartemen saja ya, yuk" potong Junmyeon karena tidak mau ketahuan dengan orang-orang bahwa mereka ada di tempat terbuka seperti ini. Apalagi istrinya dalam keadaan menangis seperti itu.
Berjalan dengan cepat dengan kepala menunduk. Mereka harus cepat-cepat memasuki apartemen. Tak lupa dengan Junmyeon yang merangkul istrinya.
***
"Yerim, ayah ingin bertanya"
"Ya?"
"Kemarin, kata ibumu kau memakan ice cream, benar?"
Yerim mengeryit heran. "Jangan berpura-pura lupa Yerim, kemarin kau memberi tahu ibu" ujar Taeyeon.
Sebenernya Yerim tidak merasa memberitahu soal itu namun dia mempunyai sifat pelupa akhirnya mengangguk pasrah.
"Mian" cicitnya.
"Ya, kenapa kau tidak mengajakku?" Bisik Joy di telinga adiknya yang ketakutan.
"Kakak" Joy menyengir kuda.
"Apa? Kalian membisikan apa?" Baekhyun penasaran.
"Yerim, katakan yang sebenarnya saja" Potong Taeyeon.
"Aku hanya memakan satu ayah, dan itu pun tidak habis karena ada orang aneh yang mengikutiku" Jawab Yerim jujur.
Baekhyun dan Taeyeon saling tatap seolah bertanya.
"Benar hanya satu?" Tanya Baekhyun memastikan.
Dan Yerim mengangguk mantap.
"Iya, kan Yerim sudah cerita, bu. Terus Ibu malah tidak percaya padaku" ucap Yerim yang kembali mengingat dimana ibunya biasa-biasa saja ketika Yerim menceritakan kejadian dimana seseorang mengikutinya hingga mengambil ice creamnya.
Baekhyun mengangguk mengerti. Ia juga sudah tahu semuanya karena istrinya yang menceritakan. Helaan napas terdengar.
"Baiklah, ayah percaya sekarang. Lain kali kalau mau makan Ice cream izin dulu, mengerti?"
"Iya ayah"
"Hm, bagus" senyum Baekhyun mengacak surai panjang Yerim.
***
"Aku sangat merindukannya~"
"Aku tau, tapi...bagaimana lagi, hum" lirih Junmyeon menaruh dagunya di pucuk kepala sang istri.
"Kemarin, aku habis menemuinya dan kembali memergoki Kim Yerim memakan ice cream"
"Ck, mengapa dia sangat ceroboh sih~" lirih Junmyeon mendengar istrinya bercerita.
"Hum, dia suka sekali melakukan kecerobohan tanpa sepengetahuan kita. Bagaimana jika terjadi sesuatu padanya? Sebagai ibu aku sangat khawatir" curhat Joohyun merasa sedih karna sering sekali memergoki putri satu-satunya melakukan hal-hal bodoh yang dapat membahayakannya.
"Yeobo... Jangan terlalu protektif. Aku kasihan dengan putriku" peringat Junmyeon pelan.
Dari pasangan terkenal itu Kim Joohyoun lah yang paling protektif pada Yerim. Apapun yang menyangkut Yerim dia yang atur semuanya walaupun melakukannya harus melewati Taeyeon terlebih dahulu.
"Aku begitu karena aku sangat menyayanginya, Oppa"
"Iya benar, tapi Yerim juga butuh kebebasan" jelas Junmyeon.
"Kebebasan seperti apa? Seperti anak-anak jalanan disana? Tidak-tidak. Aku tidak akan membiarkan putriku seperti itu"
Junmyeon mengembuskan napas beratnya. Inilah sikap yang tidak disukai yang melekat dalam diri istrinya dari dulu. Keras kepala dan egois. Satu lagi, tidak mau mengalah dari siapapun itu termasuk suaminya.
"Yasudah itu terserahmu saja. Apapun yang kau lakukan aku akan dukung asal Jangan hal negatif" pasrah Junmyeon akhirnya.
"Besok kau ada syuting?" Tanya Junmyeon mengalihkan pembicaraan.
"Ada~"
"Huh, pisah lagi~"
Memang begitu pekerjaan mereka, walaupun sama-sama aktris dan aktor pekerjaan mereka tetap berbeda karena mereka di agensi yang berbeda hingga mendapat kontrak syuting drama pun berbeda.
"Oppa, Bagaimana kalau lusa saja kau berangkat ke Busan? Aku masih merindukanmu" Ucap Joohyun karena masih merindukan suaminya.
"Tidak bisa, Sayang. Di kontraknya itu sudah terjadwal besok, kau juga tau sendiri kan sajangnim bagaimana" Jelas Junmyeon.
"Hm, aku tahu"
Mau tak mau malam ini adalah pertemuan terakhir mereka sebelum satu bulan kedepan mereka tidak akan bertemu lagi karena pekerjaan masing-masing.
Cirebon, 7 April 2022.
Note:
Udah pada bisa nebak kyanya yak
Jangan lupa vote & komen gaesss
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PARENTS
Fanfiction"Ibu!" Gadis itu berhambur memeluk erat tubuh ibunya. "ada apa?" tanya sang ibu. "ada yang mengikutiku, bu. dia sangat aneh" lirihnya di pelukan sang ibu. "aku takut, Bu" Sang ibu menghela napas lalu berkata. "sudahlah, mungkin hanya iseng"