"Hatchii...chi...chi...chi..!"
Joohyun bergegas mematikan kompor kemudian berbalik menghampiri putrinya.
"Kau demam sayang?"
Joohyun menempelkan telapak tangannya dan benar saja Yerim terserang flu karena hujan salju semalam.
"Aku ingin sekolah Mom" Ucap Yerim begitu tau perkataan Joohyun selanjutnya.
"Yerimie, jangan membantah" ujar Junmyeon melarang.
Yerim menggeleng kemudian menatap Joohyun dengan memelas. "Mom~"
Joohyun mengangguk lalu menggiring anaknya untuk duduk.
"Ada syaratnya"
"Apa?" Tengok Yerim pada ibunya.
"Kau harus sarapan dulu"
Junmyeon menatap istrinya tak percaya. "Yeobo?" Panggilnya.
Joohyun tak merespon, dia malah sibuk menghidangkan makanan yang baru saja di masaknya untuk sarapan mereka.
Junmyeon kesal kemudian beralih pada Yerim. "Kim Yerim dengarkan daddy, kau--"
"Jangan melarangnya. Yerim tergolong anak yang pintar, biasanya anak pintar tidak boleh membolos" potong Joohyun begitu kembali sehabis mengambil minuman di dapur.
Merasa dibela Yerim tersenyum senang. Junmyeon kecewa karena istrinya melupakan sesuatu yang sedang dialami putrinya.
"Aku sama sekali tidak lupa, Oppa" ucap Joohyun seakan tau pikiran suaminya.
Joohyun duduk setelah semuanya beres dan tinggal makan.
"Kau tenang saja, selama aku mengawasinya semua akan baik-baik saja"
Junmyeon mengeryit."apa maksudmu?"
"Hari ini, aku sudah perintahkan satu bodyguard untuk mengikuti Yerim sampai malam nanti"
"Apa!"
***
"Kau kenapa?" Tanya Baekhyun begitu melihat anaknya seperti sedang kesal.
"Ya Sooyoung-ah!"
Barulah Joy mendongak menatap ayahnya.
"Ayah kenapa teriak sih!" Kesalnya tidak jelas.
Baekhyun memijit keningnya, Sudah tua memang harus banyak sabar.
"Jangan begitu sayang" tegur Taeyeon lembut.
"Maaf"
Memang sedari kecil Joy sudah diajari jika salah harus langsung meminta maaf.
Baekhyun mengangguk "sekarang ayah tanya, mengapa kau seperti itu?"
Joy menghembuskan napasnya kesal.
"Joy sedang kesal ayah" ungkapnya.
"Kesal kenapa?"
"Tidak tau." Bohong Joy.
"Sedang pms?"
"Tidak"
Baekhyun menghela napas pasrah. Cowo memang serba salah.
"Baiklah, terserah kamu sajalah"
Taeyeon terkekeh melihat kepasrahan sang suami. Dia teringat kembali masa dimana dia yang seperti Joy dan dengan sabar Baekhyun menghadapinya. Ya, sikap kesalnya menurun pada Joy saat ini. Dan sekarang dia hanya bisa mengusap bahu sang suami agar lebih sabar.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PARENTS
Fanfiction"Ibu!" Gadis itu berhambur memeluk erat tubuh ibunya. "ada apa?" tanya sang ibu. "ada yang mengikutiku, bu. dia sangat aneh" lirihnya di pelukan sang ibu. "aku takut, Bu" Sang ibu menghela napas lalu berkata. "sudahlah, mungkin hanya iseng"