"Pulang~"
"Ini Daddy sayang, tidurlah"
"Pulang Daddy"
"Hm, iya nanti tunggu dokternya ya, skrng kita tidur dulu" ucap Junmyeon lembut sembari mengusap-usap punggung anaknya.
"Gamau, maunya sekarang" Yerim melepaskan pelukan daddynya.
Junmyeon memejamkan matanya sebentar kemudian menatap sang anak yang sedang mode tantrum.
"Hey, kan belum pulih. Kemarin kamu habis dari ruang ICU, kamu butuh pemulihan setelah keluar dari ruangan itu" jelas Junmyeon agar Yerim mengerti.
"Yerim mau hiks pulang, Yerim hiks mau sekolah hiks" Isak Yerim yang sudah sangat merindukan sekolahnya.
"Loh katanya mau liburan lagi" heran Junmyeon karena semalam mereka sudah merencanakan akan liburan lagi.
"Ngga mau, maunya sekolah"
Joohyun yang sedari tidur di sofa terusik karena suara menangis.
"Astaga kenapa sih ribut-ribut, loh kamu kenapa?" Panik Joohyun melihat Yerim menangis.
"Oppa apa yang kamu lakukan!" Tuduh Joohyun marah.
"Yerim mau pulang, dia kangen sekolahnya"
Joohyun menghela napas. Lalu membangunkan anaknya yang masih terisak.
"Sini, Mommy peluk"
Joohyun mengusap air mata yang mengalir deras itu.
"Kamu masih sakit, pulangnya nanti kalau kamu udah pulih sayang" ucapnya lembut sambil mengusap keringat yang juga menetes.
"Mau sekarang hiks"
"Ngga ya"
"Yaudah aku lepas ininya" Yerim menunjuk infus ditangannya.
"Ish, gaboleh main ngancem-ngancem!" Omel Joohyun.
"Pulang Mom~"
"Enggak. Mommy bilang enggak ya enggak!"
Yerim nekat melepas infusny hingga mengeluarkan darah yang cukup banyak.
"Astaga sayang kamu bener-bener ya!" Joohyun terkejut dengan tindakan Yerim.
"Astaga nak kenapa nekat sih!" Junmyeon ikut kesal.
"Ayo pulang" Yerim ingin beranjak namun Karena tubuhnya masih lemas jadi oleng untung Joohyun segera menahannya.
"Kamu ini kenapa sih! Ini kamu masih lemes jangan berdiri! Lihat tangan kamu juga banyak darah!"
Omel Joohyun kepada Yerim."Mau pulang Mommy~" rengek Yerim yang seolah tidak merasa sakit ditangannya.
"Iya pulang tapi jangan kaya gini!" Kesal Joohyun sembari mengelap darah walaupun masih terus menetes.
Junmyeon segera pergi memanggil dokter.
"Ibu~" lirih Yerim karena Mommynya marah-marah sedari tadi.
"Ga ada ibu, sekarang kamu sama Mommy!"
Wajah Yerim tiba-tiba menjadi pucat.
"Hey kamu denger Mommy kan?"
Yerim tidak menjawab membuat Joohyun semakin panik. Joohyun segera memberikan kecupan di wajah Yerim beberapa kali dan terakhir di bibirnya.
"Maaf-maaf, Mommy marah-marah terus ya hum~" Irene memeluk Yerim yang terbaring.
Tak lama dokter pun datang beserta dua orang suster. Joohyun ditarik untuk menjauhi brankar
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PARENTS
Fanfiction"Ibu!" Gadis itu berhambur memeluk erat tubuh ibunya. "ada apa?" tanya sang ibu. "ada yang mengikutiku, bu. dia sangat aneh" lirihnya di pelukan sang ibu. "aku takut, Bu" Sang ibu menghela napas lalu berkata. "sudahlah, mungkin hanya iseng"