"Sayang lihat Mommy, nak" Joohyun tahu bahwa Yerim sudah bangun sedari tadi. Terbukti dengan punggung Yerim yang bergerak-gerak.
"Maafkan Mommymu ini Yerim" kata Irene menatap sendu anaknya yang membelakanginya.
"Mommy sudah membuatkanmu kamu bubur. kamu makan ya"
"Tidak" Yerim.
"Kenapa? Perutmu belum terisi makanan"
"Aku ingin pulang" ucapnya pelan.
Bangun-bangun tadi Yerim terkejut karena sudah tidak di rumah ibu dan ayahnya lagi melainkan di kamar yang terasa asing baginya.
"Kau tidak boleh kemana-mana. Ini rumahmu"
"Tidak, ini bukan rumahku"
"Tempat ini sangat asing. Jadi sudah jelas ini bukan rumahku"
"Kim Yerim!" Joohyun tersulut emosi.
"Baiklah itu terserahmu. Kamu tetap harus makan" miris Joohyun tidak dibantah.
"Aku tidak mau"
"Buka mulutmu!"
"Tidak. jangan paksa aku"
"Yerim!"
"Tante" Yerim menangis.
"Maaf, maafkan aku" sesal Joohyun.
"Ya"
"Jangan seperti ini" Joohyun mendekap putrinya.
"Aku adalah ibumu, ibu kandungmu" Yerim melepas pelukannya.
"Kumohon, aku belum siap"
"Tidak kau harus siap sayang"
"Tapi--cup"
Yerim cukup terkejut dengan apa yang terjadi barusan. Dia segera beranjak.
"Mau kemana?" Cekal Joohyun
"Aku, aku ingin menemui ibu"
"Ibu? Ibu siapa?" Tanyanya seolah bingung.
"Ibu Taeyeon adalah ibuku"
"Bukankah aku adalah Ibumu juga?"
Skakmat. Yerim tidak tahu harus menjawab apa. Joohyun tersenyum dalam hati. Sepertinya ia berhasil membuat putrinya terdiam.
Cklek
"Apa yang terjadi?" Tanya Junmyeon begitu masuk.
Sebelum melenggang pergi Joohyun kembali melakukan hal yang sama membuat yang Yerim terdiam.
"Kenapa? Kau masih belum percaya Kami keluargamu?" Tanya Junmyeon menyadarkan.
"Yerimie, lihat aku" Junmyeon mengelus rambut Yerim dengan lembut.
Jantung Yerim berdetak kencang begitu ia menatap lekat wajah itu, lelaki tampan yang disebut Daddynya itu.
"Astaga~ apa benar dia daddyku?
Yerim menggeleng. Wajahnya mulai memerah karna ditatap seperti itu oleh Junmyeon.
"Loh" bingung Junmyeon begitu melihat perubahan wajah Yerim.
"kamu kena--"
Bertepatan dengan itu Joohyun datang membawa nampan berisi makanan berbeda dari sebelumnya.
"Kukira kau tidak menyukai bubur itu, jadi aku sudah menyiapkan makanan ini"
"Sudah kubilang aku tidak ingin makan"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PARENTS
Fanfiction"Ibu!" Gadis itu berhambur memeluk erat tubuh ibunya. "ada apa?" tanya sang ibu. "ada yang mengikutiku, bu. dia sangat aneh" lirihnya di pelukan sang ibu. "aku takut, Bu" Sang ibu menghela napas lalu berkata. "sudahlah, mungkin hanya iseng"