"Yerimie, aku titip hadiah ini untuk Mommymu, katakan padanya kalau aku penggemar berat Mommymu""Maaf, aku tidak bisa menerima hadiah ini" tolak Yerim kemudian meninggalkan pemuda itu karena terburu-buru.
Yerim menggeleng tak percaya. Sedari kemarin sudah ketujuh kalinya seseorang datang padanya dengan tujuan yang sama. Bahkan bukan hanya penggemar Mommynya saja namun penggemar Daddynya juga.
"Haish~ ternyata tidak terlalu buruk identitasku disembunyikan" gumamnya menyesal.
"Yerim ikut kakak" Tiba-tiba Joy datang lalu menarik adik sepupunya dan membawanya ke suatu tempat.
"Ayo duduk" titah Joy setelah mereka sampai
"Ada masalah?" Selama dua hari setelah kepulangannya dari rumah sakit sikap Joy mendadak berubah. Dia terlihat begitu peduli kepada Yerim.
"Tidak ada, kenapa memangnya?" Tanya Yerim balik.
Joy menghembuskan napasnya lega. "Syukurlah kalau begitu"
"Itu apa kak? dari ibu buat Yerim kan?" tunjuk Yerim pada sebuah kotak bekal yang dibawa Joy.
Joy mengangguk lalu membuka bekal itu. "Ibu siapkan sayur labu untuk kamu, katanya ini bagus untuk kesehatan"
Yerim menerima kotak bekal itu kemudian mulai memakannya perlahan.
"Enak?"
"Hum" Yerim manggut-manggut sembari mengunyah. Dari dulu makanan yang dibuat ibu Taeyeon selalu enak dan lezat.
"Kakak mau?" Tawar Yerim.
"Suapin" sontak menurut.
"Huwek~ rasanya tidak cocok dilidah kakak~" Joy mengeluarkanya makanannya lagi.
"Ini enak loh padahal" ucap Yerim karena dia tahu kakaknya itu anti dengan yang namanya sayuran.
Joy menggelengkan kepalanya. "kamu saja yang makan"
"Sudah kak" Yerim menyudahinya karena sudah kenyang.
"Sudah? Ini masih ada sebagian"
"Kakak~" rengek Yerim benar-benar kenyang.
"Haish baiklah" pasrah Joy.
"Kenapa aku harus bergantungan dengan obat sih kak? Kan aku sudah sehat" protes Yerim begitu Joy menyodorkan beberapa pil obat kepadanya.
"Husst! Kamu ini nurut saja sama orangtua" Yerim menghela napas pasrah.
"Benar sih, kakak kan memang sudah tua~"ejek Yerim mendengar kata orangtua.
"YAK!"
*
*
*
"Mami kenalin temen aku, Yerim"
"Yerim Tante"
"Maminya Sinb" Sowon memberikan senyuman.
"Mau pulang bersama?" Sinb menatap Yerim duluan seolah mengajaknya.
"T-tidak usah tan--"
"Tidak apa-apa kok, ya kan mi?"
"Iya yok, apartemen kita kan satu gedung"
"Maaf Tante Yerim nggak mau ngerepotin" Sowon tersenyum lembut.
"Mommy kamu temen kecil Tante, jadi kamu tidak usah khawatir"
"Bukan begitu tan--"
"Sudah tidak apa-apa yok"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PARENTS
Fanfiction"Ibu!" Gadis itu berhambur memeluk erat tubuh ibunya. "ada apa?" tanya sang ibu. "ada yang mengikutiku, bu. dia sangat aneh" lirihnya di pelukan sang ibu. "aku takut, Bu" Sang ibu menghela napas lalu berkata. "sudahlah, mungkin hanya iseng"