Sebulan berlalu, keluarga Baekhyun maupun Junmyeon melewati aktivitas seperti biasa. Begitu juga dengan Yerim, beberapa Minggu kedepan dia akan sibuk dengan ujian-ujian akhir sekolahnya yang begitu padat. Maka dari itu seminggu terakhir ini ia pulang sore terus karena ada kelas tambahan di sekolahnya.
"Kau pulang dengan siapa, yer?"
"Em sepertinya aku pulang naik bus saja" balas Yerim yang memang lupa memberitahu orang rumah bahwa ia pulang sore.
Temen Yerim mengeryit. "Tidak biasanya"
Yerim tersenyum. "Aku lupa memberitahu orang rumah" Jelasnya.
"Ah begitu, kau mau ikut denganku? Kebetulan aku mau kerumah pamanku dulu" Rumah Paman teman Yerim itu berada tak jauh dengan rumah Yerim.
Yerim menggeleng. "Terimakasih, tapi aku mau naik bus saja"
Teman Yerim mengangguk. "Baiklah kalau begitu aku duluan ya. Sampai jumpa" ucapnya menyusul supir yang sudah menunggu.
"Sampai jumpa"
Setelah menatap kepergian temannya, Yerim berbalik lalu melangkahkan kakinya di trotoar jalan menuju halte yang tak jauh dari sana.
Disisi jalan langkah Yerim terhenti. Menggenggam erat-erat tali ranselnya. Rautnya begitu bingung karena tidak ada siapa-siapa disana.
"Pabbo-ya yerim~ sudah besar tidak bisa menyebrang" lirihnya melihat beberapa kendaraan berlalu lalang yang cukup ramai.
Halte itu memang sudah di depan Yerim. Namun untuk mencapai kesana Yerim harus menyebrang dulu. Dengan ragu Yerim melangkah maju karena dirasa sudah sepi namun...
Tinnnn!
Yerim kembali mundur begitu ada mobil dari dari arah kanan mengklasonnya. Lajunya begitu cepat Yerim menjadi gugup tidak bisa menetralkan jantungnya karena terkejut.
"Astaga~ hampir saja"
Berasa sudah tenang Yerim siap-siap ingin menyebrang lagi namun tidak jadi karena...
Tin tin
"Heeyy nak!"
Seorang pria menghentikan mobilnya di sisi trotoar yang sepi dekat dengan Yerim.
Yerim yang merasa terpanggil, menoleh ke asal suara sebelah kanan. Mobil mewah itu ia tatap, seorang pria dengan pakaian tertutup nampak terburu-buru berjalan menghampirinya. Kerutan bingung tentu nampak menghiasi wajah gadis itu.
"Hey nak! Kau ingin menyebrang? Daddy--"
"Mwo! Daddy?" Yerim bertambah bingung.
Pria itu segera sadar. Menggeleng kecil kepalanya. Teringat telah salah berucap.
"Ah mian, kau ingin menyebrang kan?"
"Aaaah, hmmm...."
Mengerti dengan maksud Yerim Junmyeon menjadi khawatir. Baru teringat bahwa putrinya tidak bisa menyebrang. Tapi sekarang, Bisa-bisanya Yerim ingin menyebrang sendiri tanpa ada siapapun.
"Memangnya kau tidak jemput? Dimana jemputan mu?"
Yerim menggeleng kecil. "Aku lupa memberitahu orang rumah" jelasnya.
Junmyeon menghela napas kasar. Beruntung dia datang tepat waktu.
"Ahjussi, kau butuh sesuatu?" Tanya Yerim teringat tujuannya.
"Tidak, Ahjussi ingin memberikan tumpangan--kau mau?"
"Tapi ahjussi---"
"Kau mau sayang?" Pria itu memotong ucapan putrinya, kembali berucap dengan pertanyaaan itu. Berharap sang anak itu mau dengan tawarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PARENTS
Fanfiction"Ibu!" Gadis itu berhambur memeluk erat tubuh ibunya. "ada apa?" tanya sang ibu. "ada yang mengikutiku, bu. dia sangat aneh" lirihnya di pelukan sang ibu. "aku takut, Bu" Sang ibu menghela napas lalu berkata. "sudahlah, mungkin hanya iseng"