Seiring berjalannya waktu, Junmyeon semakin disibukkan dengan pekerjaannya. Begitu juga Joohyun yang kini selalu pulang pukul sepuluh malam. Hal ini tentu berhasil membuat Yerim menjadi lebih dekat dengan Ahjumma apartemennya.Bahkan Yerim juga merasa bebas. Dapat melakukan apapun sesuka hatinya. Bahkan, gadis itu tidak belajar meski besok akan menghadapi ujian tengah semester. Tidak ada niatan untuk belajar meski hanya sebentar.
Tentu orangtuanya tidak menyadari jika putri semata wayangnya tidak belajar. Yang mereka tahu, gadis itu sudah belajar di tempat les. Padahal, sering kali Yerim menumpang tidur di sana. Yang ada di pikiran gadis itu hanya bermain game dan berlatih lebih keras agar memenangkan kompetisi taekwondo yang pertama kali ia akan ikuti.
Tok tok tok
"Nona kau tidak makan?" Suara ahjumma yang berasal dari luar kamar Yerim.
Yerim yang sedang bermain game online melepas earphone nya. Lalu berteriak menanggapi pertanyaan ahjummanya.
"Nee"
"Waeyo? Nona harus makan" tanggap Ahjumma itu lagi karena khawatir sejak kepulangan dari tempat les nonanya di dalam kamar terus dan sama sekali tidak menyentuh makanan yang sudah disiapkannya di dapur.
"Aniyo, Yerim tidak lapar" tolak Yerim lagi.
"Yasudah kalau begitu Ahjumma pamit pulang yaa. Kalau nona lapar tinggal ke dapur saja, ahjumma sudah siapkan disana" ucap ahjumma dengan berat hati.
"Nee ahjumma, Terimakasih"
Akhirnya art itu pun pamit pulang setelah selesai melakukan pekerjaannya hari ini. Karena apartemen itu hanya memiliki dua kamar jadilah art itu tidak tinggal disana dan memilih tinggal dirumahnya sendiri yang tak jauh dari kawasan apartemen.
Yerim begitu asik bermain game di komputer nya hingga lupa waktu.
"Yak!" Kesal Yerim begitu kalah dalam permainan.
Dia tak mau kalah akhirnya kembali mengulangi permainan itu lagi. Beberapa kali dia menang level hingga karena lelah ia menyudahi permainan nya lalu beranjak ke kasur kesayangannya untuk tidur. Posisinya ternyamannya adalah tengkurap.
Pukul sepuluh Joohyun baru sampai di apartemennya. Dia tentu merasa lelah hingga duduk sejenak di sofa kamarnya. Kemudian dia membersihkan tubuhnya dan begitu selesai dia berjalan keluar ingin mengecek putrinya sudah tidur atau belum.
Dan ternyata sudah tidur dengan posisi yang membuat Joohyun geleng-geleng. Dia mendekat memberikan selimut tebal. Mengecup kening Yerim lamat lalu mematikan lampu agar Yerim tenang tidur.
"Jaljayo"
***
"Daddy baru pulang?" Tanya Yerim melihat Junmyeon baru saja datang dan langsung menghampiri dirinya yang tengah sarapan sendiri.
Junmyeon mengangguk tersenyum. Ia memang baru selesai syuting di jam pagi seperti ini.
"Nanti siang berangkat lagi" beritahu Junmyeon.
"Yerim dad juga mau, buatkan buat dad ya" Pinta Junmyeon yang ingin roti selai seperti Yerim juga.
Yerim menurut dan langsung membuatkan roti dengan rasa yang seperti dirinya makan.
"Gomawo" Junmyeon menerima roti buatan anaknya.
"Mommymu mana?" Tanya Junmyeon disela kunyahannya.
Yerim menaikan kedua bahunya karena tidak tahu. Sejak dirinya sarapan dia sama sekali tidak melihat kemunculan ibunya. Ia pikir ibunya sudah berangkat syuting juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PARENTS
Fanfic"Ibu!" Gadis itu berhambur memeluk erat tubuh ibunya. "ada apa?" tanya sang ibu. "ada yang mengikutiku, bu. dia sangat aneh" lirihnya di pelukan sang ibu. "aku takut, Bu" Sang ibu menghela napas lalu berkata. "sudahlah, mungkin hanya iseng"