Pagi hari di kota Seoul.
"Dad kenapa harus homeschooling?"
"Dad katakan kenapa?"
"Aku sudah sehat, dad!"
"Dengarkan Daddy dulu sayang" ucap Junmyeon sambil menahan Yerim yang memberontak dari kukungannya.
"Enggak mau, Daddy jahat hiks nyuruh aku homeschooling hiks hiks"
"Sayang Maaf~" Junmyeon sedih.
Yerim terlihat sangat menyedihkan karena baru hari pertama di Seoul dia yang tadinya sangat antusias ingin sekolah malah dilarang oleh keputusan Daddnya.
"Jangan dekat-dekat!" Ucap Yerim melihat Junmyeon ingin kembali memeluknya.
"Ayo minum obat dulu sayang" ucap Joohyun baru saja tiba dengan membawa nampan berisikan sarapan juga obat buat Yerim.
"Shireo!"
"Loh kenapa sayang kok nangis gini" Joohyun berpura-pura tidak mendengar obrolan anak juga suaminya tadi.
Yerim segera menarik Joohyun kemudian menenggelamkan wajahnya di perut Joohyun karena Joohyun masih berdiri.
"Mom, Yerim gamau homeschooling hiks" Isak Yerim mengadu pada Mommynya.
Kedua orang dewasa itu saling tatap.
"Wahh bagus dong kamu homeschooling, kamu bisa bebas terus nanti banyak istirahatnya" Joohyun mengelus lembut kepala Yerim dengan sayang.
Yerim tetap menggeleng.
"Enggak mau, Yerim gamau hiks"
"Kenapa gamau hm?"
"Hikss nanti hiks kalau Yerim homeschooling Yerim sendirian dirumah hiks ga ada teman hiks Mommy dan Daddy kan kerja hiks" ungkap Yerim tidak ingin kesepian karena kedua orang tuanya sibuk kerja.
Mendengar itu Joohyun merasa tertampar. Dia merasa bersalah atas dirinya sendiri karena sering meninggalkan sang anak.
"Justru itu sayang, biar Mommy sama Daddy engga khawatir. Kan kalau kamu dirumah Mommy sama Daddy bisa pantau kegiatan kamu" Junmyeon menjelaskannya karena takut terjadi apa-apa dengan putrinya.
"Shireo! shireo!, Yerim gamau homeschooling! Yerim tetap mau sekolah umum!" Teriak Yerim marah memukul-mukul perut Joohyun.
"Hey udahh ga boleh marah-marah sayang, sakit perut Mommy" ucap Joohyun menahan Kedua tangan Yerim.
"Pokoknya aku mau sekolah umum! Gamau homeschooling, titik!" Ucap Yerim dengan nada tinggi.
"Iya sayang iya nanti kita bicarain lagi ya, sekarang kamu sarapan sama minum obat dulu yu" ucap Joohyun menyudahi pembicaraan itu kemudian menangkup wajah Yerim yang di penuhi air mata. Joohyun mengusapnya kemudian memberikan kecupan singkat di bibir Yerim.
"Suruh Daddy pergi Mom" pinta Yerim yang masih marah sama Daddnya.
"Iya" Joohyun melirik Junmyeon agar pergi dari kamarnya. Junmyeon terlihat sedih lalu beranjak dari kamar Yerim.
"Maaf sayang" lirih Junmyeon kemudian pergi.
"Daddynya sudah pergi, ayok makan"
"dikit aja"
"Enggak ya, badan kamu kurus gini makan dikit, tau gitu kamu beneran homeschooling aja deh" Yerim segera menggeleng dan menaruh jari telunjuknya di bibir Joohyun.
"No no jangan bilang gitu Mom, Iya Yerim makan banyak" ucap Yerim takut.
Joohyun terkekeh, dia suka dengan sikap Yerim yang sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PARENTS
Fanfiction"Ibu!" Gadis itu berhambur memeluk erat tubuh ibunya. "ada apa?" tanya sang ibu. "ada yang mengikutiku, bu. dia sangat aneh" lirihnya di pelukan sang ibu. "aku takut, Bu" Sang ibu menghela napas lalu berkata. "sudahlah, mungkin hanya iseng"