"Eonnie terlihat galak."
Lisa terkekeh. "Sungguh?"
"Ya, wajah eonnie sangat galak!" Tegas Yerim.
"Eonnie tidak galak kok!" Lisa memang tegas karena ingin yang terbaik buat mereka yang berlatih.
"Eonnie, bagaimana dengan latihanku?" Tanya Yerim dengan perkembangannya sendiri.
"Sangat buruk." Mata Yerim melotot.
"Eonnie asal kau tahu, aku sudah berusaha lebih keras di latihan tadi" Yerim tak terima.
"Begitu ya?"
Yerim mengangguk.
"Yasudah"
"Yak hanya itu responmu Eonnie?"
Lisa menatap Yerim. "Lalu apa?"
Yerim menggeleng tidak jadi. Dia harus sabar menghadapi sifat Lisa yang seperti kulkas itu.
Benar. Diam-diam Yerim mengikuti latihan taekwondo tanpa sepengetahuan siapapun. Terpaut dua hari Yerim masuk perguruan itu dan saat ini dia sedang beristirahat setelah melakukan latihan. Kebetulan Lisa yang menjadi saem Yerim itu mengajak ngobrol.
***
"Seulgi Imo, mengapa kau yang menjemput?" Tanya Yerim tidak biasanya.
"Mommymu sedang sibuk, ayo masuklah"
Yerim pun menurut dan masuk ke mobil Seulgi.
"Imo tidak tahu apartemenmu, jadi Imo akan mengatarkanmu ke tempat kerja Mommymu saja" ucap Seulgi sembari memarkirkan mobilnya.
"Baiklah"
"Kau kenapa?" Tanya Seulgi karena Yerim diam saja.
"Tidak papa, Yerim hanya kelelahan."
Seulgi menoleh, benar saja wajah Yerim terlihat sudah kusut dan banyak keringat. Melihat itu Seulgi berinisiatif menaikan suhu ac-nya agar Yerim tidak kepanasan.
Sesampainya di tempat kerja Joohyun, Seulgi menyuruh Yerim turun dan mengikutinya. Banyak pasang mata yang melihat keduanya karena tidak biasanya Seulgi membawa seorang gadis kesana.
Dan untuk pertama kalinya Yerim ke tempat kerja Mommynya. Dia cukup terkejut karena disana banyak kabel-kabel juga kamera yang terjejer.
"Seulgi-ya" langkah mereka terhenti dan Seulgi menoleh pada orang yang memanggilnya.
"Wae?"
"Dia siapa? Apa dia aktris barumu?" Tanya sutradara yang mengira Yerim aktris baru.
Yerim yang merasa dipandangi lelaki itu merasa tidak nyaman. Dia memilih menundukan kepalanya dengan tangan memegang lengan Seulgi.
"Yak! Jangan bilang kau mau merekrutnya?"
Lelaki itu mengangguk dengan tersenyum. Baru saja bertemu dia sudah terkagum dengan wajah kecantikan Yerim.
"Aku bisa membayar lebih mahal gadis sini" ucap sutradara itu tanpa pikir panjang.
"Aish! Jinja~ kau benar-benar tidak tahu gadis ini siapa?"
Lelaki itu menggeleng, "Tidak. Memangnya siapa dia?"
Seulgi menepuk keningnya bodoh. Dia lupa sesuatu. Dia lupa bahwa identitas Yerim di rahasiakan dan dengan bodohnya dia akan mempertemukan Yerim dengan Joohyun di tempat kerjanya.
"Astaga, habislah aku" lirihnya merutuki kebodohannya.
"Katakan padaku, dia siapa memangnya?" Tanya Lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PARENTS
Fanfiction"Ibu!" Gadis itu berhambur memeluk erat tubuh ibunya. "ada apa?" tanya sang ibu. "ada yang mengikutiku, bu. dia sangat aneh" lirihnya di pelukan sang ibu. "aku takut, Bu" Sang ibu menghela napas lalu berkata. "sudahlah, mungkin hanya iseng"