✅✅
Suamiku❤️:
"Aigoo~ pintarnya putriku, tunggu sepertinya dia sedang bahagia sekali, katakan padaku apa yang membuatnya tersenyum seperti itu?"Me:
"Putriku memang pintar. Aku lupa memberitahumu kalau aku akan mengajaknya liburan setelah kondisinya membaik, makanya dia bahagia saat aku memotretnya"
Suamiku❤️:
"Yeobo..."Me:
"Aku sudah membicarakan hal ini dengan Seulgi dan dia mau membantuku"Suamiku❤️:
"Baiklah, memangnya kapan liburannya?"Me:
"Weekend ini kalau besok Yerim di izinkan pulang"Suamiku❤️:
"Aku ikut—Tidak, aku masih ada syuting disini [cry]"Me:
"Selamat bekerja sayangku [Smile]"Joohyun tertawa pelan melihat gerutuan suaminya di pesan kemudian karna tidak ingin berlama-lama memegang ponsel dia menghampiri Yerim yang masih mengunyah.
"Habisin ya" Ucapnya sambil mengelus Surai panjang Yerim.
Yerim mengangguk saja. "Nanti kita liburan kemana Mom?"
"Kamu maunya kemana hm?" Joohyun balik tanya.
"Disnyland ya mom, Yerim mau nyobain semua wahana disana terus habis kesana mau ke pantai, Yerim mau liat sunset untuk pertama kalinya" Yerim sangat antusias mengatakan keinginannya yang sudah lama dia inginkan sejak dulu.
"Baiklah sayang nanti jika kondisi kamu membaik Minggu ini kita langsung pergi, tapi harus janji dulu"
"Wae? Yerim harus janji apa?" Penasaran Yerim.
"Kamu janji harus nurut sama Mommy, arra?"
Yerim mengangguk mantap. "Arraseo Yerim janji"
Joohyun tersenyum kemudian mengecup seluruh wajah Yerim tanpa jeda membuat Yerim kegelian.
"Kkkk gemesh bgt sih putrinya Mommy" Joohyun merasa gemas.
"Tumben Mommy gak marah-marah" heran Yerim tidak biasanya Mommynya selembut ini.
"Jangan memancing sayangku" suasana hati Joohyun sedang bagus jadi dia tidak ingin ada yg memancing emosinya.
Yerim mengangguk-angguk saja. Kemudian dia selesai dengan sarapannya.
"Mommy sudah"
"Sudah? baiklah Mommy bereskan sekarang" balas Joohyun yang melihat mangkuk buburnya sudah kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PARENTS
Fanfiction"Ibu!" Gadis itu berhambur memeluk erat tubuh ibunya. "ada apa?" tanya sang ibu. "ada yang mengikutiku, bu. dia sangat aneh" lirihnya di pelukan sang ibu. "aku takut, Bu" Sang ibu menghela napas lalu berkata. "sudahlah, mungkin hanya iseng"