Graduation

1K 160 33
                                    

"kak"

"Hm"

"Ayo beli Ice cream" ajak Yerim.

Joy yang sedang bermain ponsel berhenti. "Memangnya boleh?"

Yerim mengangguk. "Yerim udah izin sama ayah"

Joy mengangguk.

"Ayo kak"

"Tunggu sebentar" ucap Joy masih sibuk dengan ponselnya.

"Kakak~" rengek Yerim.

"Sebentar"

"Sekarang kak" Yerim menarik-narik ujung baju Joy.

"Ish! Baiklah ayo" ngegas Joy yang langsung bangkit dan berjalan menuju garasi mengambil sepeda.  Supermarket tidak jauh dari rumah mereka jadi Joy ingin memakai itu saja sekalian jalan-jalan sore.

"Kamu dibonceng saja" ucap Joy.

Yerim cemberut padahal dia ingin sekali membawa sepeda sendiri.

"Kenapa?"

"Nanti jatuh bagaimana?" Tanya Joy. Dia ingat pesan kedua orang tuanya untuk tidak memperbolehkan Yerim naik sepeda sendirian.

"Arraseo" pasrah Yerim.

"Pegangan"

"Ya"

Joy pun mulai mengayuh sepedanya. Setelah seminggu lamanya akhirnya dia mengayuh sepeda lagi.

"Yak pegangan!" Marah Joy begitu Yerim melepaskan pegangan pada pinggangnya.

"Iya bawel!"

***

"Yerim palli!"

"Tunggu sebentar"

Tadinya Yerim tinggal masuk mobil saja namun Karna ia kelupaan sesuatu ia berbalik memasuki rumah lagi.

"Astaga, Mau kemana?!" Teriak Taeyeon yang sudah di dalam mobil.

"Haish! Dia ingin apa sih" gerutu Joy juga.

Mereka saat ini sudah siap ingin pergi ke acara kelulusan Yerim.

"Apa aku susul saja?" Tawar Baekhyun yang duduk di samping kemudi.

"Aniya, kita tunggu saja. Sepertinya dia hanya sebentar" tolak Taeyeon karena tidak mau jika Baekhyun menyusul akan tambah lama.

"Baiklah"

Tak lama sang empu datang dan langsung memasuki Mobil yang sudah menunggunya.

Palli! nanti kita terlambat

***

"Kim Joohyoun!" Pekik Wendi haru.

"Son Seungwan!!" Balasnya yang kemudian berlari untuk memberi sebuah pelukan rindu.

Seulgi tersenyum hangat melihatnya.

"Ada apa ini? Kenapa tubuhmu begitu kurus?" tanya Wendi sambil meraba-raba tubuh Joohyun. "Yak, kau tidak makan dengan baik, iya?"

"Aw! Aduh, aduh, aduh, ampun!" Joohyun mengaduh-aduh ketika Wendi mencubit bagian pinggangnya. Pelampiasan, karena telah melupakan makan sehingga berat badannya turun drastis. Tanpa melihat timbangan pun, Wendi sudah tahu Joohyun mengalami penurunan berat.

"Bagaimana kabarmu?"

"Aku selalu baik, Eonnie"

"Kau, kau yang sepertinya tidak baik-baik saja" Imbuh Wendi.

MY PARENTS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang