01

611 93 8
                                    

// Cerita ini adalah fiksi, mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tokoh, latar, kejadian. //

Hope you enjoy! 🌟

🍑🍑🍑

Libur musim panas telah berakhir, menandakan kembalinya aktivitas seperti sedia kala. Ada yang kembali bekerja, bersekolah dan lainnya. Jalanan kota menjadi sangat padat seperti biasanya.

Di suatu sudut Kota New York, seorang wanita berjalan dengan gontai menuju kedai kopi dan menanti pesanannya sambil memainkan ponsel.

"Cepat banget liburannya berakhir" ucapnya sambil menghela napas.

Wanita itu kini mengenakan jas hitamnya beserta dengan papan nama dengan cepat saat melihat seseorang menyapanya melalui jendela kedai itu.

"Hai Dita! Kita akan merekrut mahasiswa baru di klub kita, aku akan tunggu di sekitar ruang latihan gedung teater ya" ucap Pria itu mendekat ke jendela kedai, ia memakai setelan dan jas hitam

"Baiklah ketua klub, aku akan segera kesana" jawab Dita dengan senyum

"Panggil Johnny saja, kalau begitu aku duluan" Pria itu segera pergi setelah mendapat anggukan dari Dita.

Hari itu adalah hari pertama pada semester baru dan Dita bertugas merekrut mahasiswa baru untuk masuk ke klubnya. Ketua klubnya yang bernama Johnny adalah senior yang penuh semangat dan ambisi untuk klubnya, klub seni drama. Sebenarnya ia sangat malas mengikuti kegiatan klub, tetapi itu adalah salah satu kegiatan wajib yang harus diikuti karena terdapat nilai tambah jika ia mengikuti kegiatan dengan baik.

Dita kembali melepaskan jasnya saat pelayan kedai mengantarkan kopinya. Sudah hampir 30 menit Dita menikmati kopinya. Cuaca hari itu cukup berangin, membuat Dita malas sekali pergi ke kampus untuk menunaikan tugasnya.

"Apa aku bolos saja?" Ucap Dita memandangi jendela kedai kopi itu.

Ponsel Dita berdering, ia mendapat panggilan dari ketua klubnya. Dita menggigit bibir bawahnya dan menunggu sampai dering itu berhenti. "Iya iya aku akan kesana" ucap Dita pada diri sendiri sambil cemberut lalu memasukkan ponselnya ke saku celana, segera ia berdiri setelah menghabiskan sisa kopinya.

Dita berjalan dengan pelan menyusuri trotoar menuju lokasi gedung teater kampusnya. Ia melihat sudah banyak sekali mahasiswa baru yang berkumpul di depan gedung teater itu. Dita kini memakai jasnya agar tidak mendapatkan omelan dari ketua klub.

Seseorang menepuk pundak Dita, membuatnya menoleh.

"Apa kau juga mahasiswa baru?" Tanya seorang wanita dengan gaya pakaian yang serba hitam, dan pewarna bibir berwarna merah gelap. Dita memperhatikannya dari kepala hingga kaki.

"Ku rasa kau mahasiswa baru karena memakai jas almamater juga, kenalkan aku Jinny!" Jinny segera merangkul Dita sebelum mendapatkan jawaban. "Yo! Aku mahasiswa baru jurusan seni musik, senang bertemu denganmu, man!"

"Aku bukan--" ucapan Dita terpotong karena Jinny menempelkan jari telunjuknya di bibir Dita

"Ssst! Aku belum selesai, sebagai teman barumu, aku akan menceritakan mengenai sesuatu yang menyebalkan" ucapnya kini melirik tajam pada pria yang berada beberapa langkah di sebelah kirinya. "Dia sejak tadi mengikutiku tanpa alasan, aku minta maaf karena pura-pura akrab denganmu seperti ini" bisiknya pada Dita

Pria di sebelah kirinya kini tersenyum lebar, "Namaku Mark dan aku mengikutimu bukan tanpa alasan. Aku juga jurusan seni musik! Ayo kita berteman!" Ucapnya bersemangat pada Jinny

Dita melepaskan diri dari rangkulan Jinny dan tersenyum, "permisi aku akan pergi untuk menyiapkan acara penyambutan mahasiswa baru"

Mata Jinny membulat, "ups! Maafkan, saya tidak tahu kalau anda adalah senior" Jinny tersenyum canggung pada Dita

Chapter of Life: Sweet Pea✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang