06

269 69 2
                                    

I love you!
You love me!
We are happy family🌻

/Mau ingetin sekali lagi kalau semua kejadian di cerita ini semuanya fiksi/

🍑🍑🍑

Jaehyun telah sampai di rumahnya, ia tinggal terpisah dengan orang tuanya sejak memasuki usia kedewasaan. Rumah minimalis dengan desain modern yang bernuansa hitam dan putih.

Setelah memarkirkan mobilnya, Jaehyun berjalan menuju taman belakang rumahnya yang terdapat lapangan basket. Tempat kesukaannya jika sedang banyak pikiran. Jaehyun duduk di bawah ring basket dan memainkan bola basket sambil memikirkan banyak hal.

Jaehyun tidak pernah merasa sepi sejak ia tinggal sendirian, dan baru beberapa jam bersama Dita tadi membuatnya kini menyadari betapa sepi dan membosankan tinggal sendirian.

Langit yang sebelumnya cerah mendadak menjadi semakin menggelap dan menampilkan kilatan cahaya, Jaehyun pun segera masuk ke rumah setelah tetesan hujan menyentuh ujung hidungnya.

"Hujan, malam yang dingin, dan sendirian." Ucapnya sambil memperhatikan hujan dari balik jendela ruang tengah.

Jaehyun kini menuju ruang belajarnya, ia membuka salah satu laci dari lemari perpustakaan mini miliknya. Jaehyun mengeluarkan sebuah buku dengan sampul berwarna merah gelap, ia membukanya perlahan membaca beberapa halaman dan merasa terinspirasi. Lalu segera ia menuliskan sebuah puisi di lembaran kertas kosong, puisi yang menggambarkan isi hatinya. Setelah menyelesaikan puisinya, Jaehyun kembali menyimpan buku itu ke tempatnya.

Jaehyun masih setia disana, ia kini memikirkan bagaimana cara memohon maaf yang benar. Jaehyun akhir-akhir ini tertarik dengan bunga karena dibalik keindahannya, bunga juga memiliki makna filosofis yang mendalam dan dapat menyampaikan kata-kata yang tidak dapat disampaikan langsung.

Jaehyun menghabiskan akhir pekannya dengan menelusuri perpustakaan mininya, ia kini sibuk mencari buku mengenai bunga dan maknanya yang dibeli sebulan lalu pada festival musim panas.

"Seharusnya ada di sekitar sini" telunjuk Jaehyun kini menyentuh beberapa buku di rak bagian bawah

"Ah ini dia!" Jaehyun akhirnya menemukan buku yang dicarinya dan membawanya menuju meja kerja

Jaehyun membuka lembaran demi lembaran juga memperhatikan gambar dari setiap bunga disana, dan saat itu ada beberapa bunga yang menarik perhatiannya.

"Semoga dia akan memaafkanku dengan ini" Jaehyun tersenyum dan menyimpan pembatas buku pada halaman itu, ia membiarkan meja kerja nya berantakan dan pergi menuju kamarnya. Hari sudah sangat larut, seharian ini Jaehyun sibuk mencari bunga terbaik untuk diberikan pada Dita sebagai bentuk permintaan maaf.

Sesaat sebelum tidur, ia memeriksa pesan di ponselnya. "Sepertinya dia mengabaikan pesanku lagi, apa dia sudah tidur?" Ucap Jaehyun menatap ruang obrolannya dengan Dita

Jaehyun membawa ponselnya menuju kasur, kini ia berbaring masih sambil memperhatikan ponselnya. "Ah aku ingin sekali mendengar suaranya" jemari Jaehyun sudah bersiap untuk menelepon Dita, tapi karena sudah sangat larut ia memilih mengurungkan niatnya.

Jaehyun menyimpan ponselnya, kini ia memeluk bantalnya dalam posisi tidur miring menghadap ke jendela. Jaehyun menutup matanya, dan membayangkan Dita menerima maafnya sambil tersenyum cerah. "Ah bahkan saat menutup mata, besok aku harus.." bisik Jaehyun terpotong karena ia kini telah terlelap

.
.

Sinar mentari menyentuh lembut wajah Jaehyun dan membuatnya terbangun dari tidur, ia mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya memutuskan untuk bangun.

Chapter of Life: Sweet Pea✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang