08

245 67 11
                                    

"Aku calon tunangannya, kenalkan Fabian Aaron Moore."

Jaehyun menatap pria itu dengan tajam

"Kau tidak perlu memperkenalkan diri, lagipula kita tidak akan bertemu lagi. Setelah menikah nanti aku akan mengajak Dita tersayangku ke California, kampung halaman ku yang nyaman dan tenang, juga disana tidak ada benalu yang mengganggu" Fabian mengatakan itu dengan ketus sambil memberikan penegasan di kata 'tersayangku'

Mereka beradu pandangan, saling menatap dengan sengit selama beberapa saat

Tatapan Jaehyun melembut, ia memberikan senyuman hangatnya, "ah begitu rupanya, jadi kau berencana kabur karena tidak dapat melepaskan diri dari benalu ya?"

"APA KAU BILANG!?" Fabian terlihat sangat marah, ia kini sudah meraih kerah pakaian Jaehyun dan mengepalkan tangannya di dekat wajah Jaehyun

"Pukul saja, mari kita lihat siapa benalu yang sebenarnya" bisik Jaehyun tepat ditelinga Fabian membuatnya sangat geram

Saat itu Dita keluar dari apartemennya dengan membawa syal yang sewaktu itu dipinjamkan oleh Fabian. Melihat Dita keluar, Fabian segera menjauhkan diri dari Jaehyun dan mengubah ekspresinya menjadi lebih ramah

"Ini syalmu, lain kali jangan meninggalkan apapun padaku" ucap Dita ketus

"Ah kau mencucinya, terima kasih sayang. Sepertinya ada yang perlu kita bicarakan, tanpa adanya orang luar" ucap Fabian sambil berusaha mengusap pipi Dita dan menatap Jaehyun dengan tajam

Dita menghempaskan tangan Fabian sebelum menyentuh wajahnya. Kini wajah Dita terlihat sangat muram, "baiklah ayo bicara" Dita menarik Fabian sedikit menjauh dari Jaehyun dan menyilangkan tangannya di depan dada

"Sayang, kau masih marah padaku ya? Tapi semuanya terjadi karena kesalahanmu sayang" ucapnya tanpa merasa bersalah sedikitpun

Dita mengernyitkan dahinya "Kenapa kau menyalahkanku?! Ini kan semua karena kau!" Dita berteriak pada Fabian

"Aku begini karena kau.." Fabian tidak melanjutkan kalimatnya, ia menatap ke arah lain. Lalu kembali berkata dengan lembut "mari kita bicara lagi nanti, sekarang aku benar-benar harus pergi" Fabian menampilkan senyumnya lalu pergi dari sana tanpa melihat reaksi Dita

Fabian berjalan mendekati Jaehyun dan berbisik saat berada di dekatnya, "kau tidak punya kesempatan, selamat tinggal orang asing" sambil berlalu.

Setelah Fabian benar-benar pergi, Dita mengajak Jaehyun untuk mampir.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Jaehyun segera setelah mereka masuk ke dalam apartemen

"Tidak, jadi tolong jangan tanya apapun dulu." Dita kini duduk di sofanya sambil memeluk lutut

Jaehyun mengetahui bahwa ada sesuatu yang serius terjadi diantara mereka. Ia ingin membuat Dita merasa terhibur, ia memutar otak dan kini terpikirkan satu tempat yang terkadang dikunjunginya. Jaehyun meletakan pot bunga itu di lantai dekat jendela besar, dan duduk dilantai yang beralas karpet bulu menghadap kepada Dita.

"Dita, bagaimana kalau berkendara untuk menghilangkan penat? Aku akan mengantarmu kemanapun" Jaehyun mengatakan itu dengan lembut, ia juga dengan sabar menanti Dita menjawab pertanyaannya

Dita mengusap air matanya dan mendongak menatap Jaehyun, "aku tidak tau ingin kemana" jawabnya dengan suara yang sangat pelan

Jaehyun tersenyum "bagaimana kalau melihat matahari terbenam di Battery Park? Semoga dengan begitu suasana hatimu menjadi lebih baik" Dita mengangguk sebagai jawaban.

"Lihatlah ini.. Bagaimana bisa hujan membasahimu seperti ini? Berhati-hatilah agar tidak ada hujan lainnya, aku bersedia menjadi payungmu" Jaehyun mengusap pipi Dita yang dibasahi air mata

Chapter of Life: Sweet Pea✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang