18

216 52 12
                                    

Aku sesuai permintaan yo, wkwk pada pengen kakaknya mas Jim itu KSJ 🤭

Semoga ga oleng kawan2😭😭

Have a nice day!😚

🍑🍑🍑

Pada pagi harinya Dita menerima pesan dari Jimin yang berisi bahwa kakaknya akan meluangkan waktu makan siang jadi mereka akan bertemu di salah satu restoran pilihan sang kakak. Jimin tidak memberitahukan lebih detail mengenai kakaknya, ia hanya menjelaskan bahwa kakaknya akan langsung mengenali Dita saat mereka bertemu nanti.

Dita mengikuti jadwal kuliah pagi seperti biasa, dan sebelum waktu makan siang Dita sudah berada di restoran yang dipilih kakaknya Jimin. Restoran bergaya eropa klasik yang cukup mewah di kota itu, Dita cukup khawatir ketika melihat harga per menunya yang cukup mahal. Karena uang jajan Dita tidak cukup jika harus memesan makanan, ia harus berhemat karena sudah masuk tanggal tua, jadi Dita hanya memesan segelas jus jeruk sambil menanti sang kakak datang.

Dita memperhatikan ruangan dengan desain indah itu, bahkan setiap meja diberi hiasan bunga yang masih segar. Melihat pengunjung di sekitarnya adalah pasangan, Dita pikir mungkin restoran itu memang populer untuk kencan makan siang. "Ah apa dia sengaja mengatur kencan buta? Eii tidak mungkin kan". Tiba-tiba Dita menjadi gugup, ia memakai pakaian kasual yang nyaman, sungguh tidak sesuai dengan para pengunjung yang lain.

Dita berusaha mengabaikan apapun dan fokus meminum jus jeruknya. Setelah menanti selama setengah jam, seorang pria tinggi dengan pakaian kasual yang nyaman seperti Dita datang menghampiri Dita. "Nona Dita?" Tanyanya, ia membawa satu paperbag dan ponsel di tangannya

"Ah benar" Dita menoleh dan terkesima dengan penampilan pria itu. Pria itu tidak berpakaian formal tapi kelihatan cukup rapi dan ia tidak berusaha untuk terlihat tampan namun ketampanan itu terpancar dengan sendirinya, sungguh berbeda dengan banyak pria yang dikenalnya.

"Syukurlah, ku pikir aku salah menyapa orang haha kenalkan aku SeokJin, panggil Jin saja. Bagaimana kalau makan siang bersama dulu?" pria itu kini duduk di hadapan Dita dan mengulurkan tangannya

"Dita" Dita menerima uluran tangan pria itu dan menggerakannya ke atas lalu ke bawah. "Baiklah" jawab Dita sedikit pelan, ia tidak tahu harus bereaksi seperti apa

Pria itu tersenyum dan langsung meminta buku menu pada pelayan, ia memperhatikan menu disana dengan seksama dan setelah menentukan menu, ia bertanya lagi "Dita pesan apa?"

"Aku.. sudah makan" Dita berbohong karena ia tidak enak mengatakan bahwa harus berhemat.

Pria itu kini memperhatikan wajah Dita seperti meneliti sesuatu, "kau yakin?" Tanyanya

Dita hanya dapat mengangguk saja dan berharap cacing di perutnya akan bekerja sama setidaknya sampai urusannya dengan kakak Jimin ini selesai.

"Baiklah kalau begitu" pria itu memesan beberapa menu utama dan beberapa minuman, membuat Dita berpikir mungkin pria itu sangat kelaparan.

Dita bingung harus mengatakan apa jadi ia memilih diam saja sambil minum sisa jus jeruknya.

"Dita, mungkin ini terasa tidak nyaman ya karena kita adalah orang asing. Tapi aku harap kau dapat santai saja denganku. Hmm kalau begitu aku akan kenalkan diri lagi" pria itu tersenyum cerah

Chapter of Life: Sweet Pea✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang