05

298 75 6
                                    

/Bonus buat nemenin ngabuburit hehe/

Happy reading!❤

🍑🍑🍑

Waktu menunjukkan pukul 11.45 AM. Jaehyun sedang menelepon seseorang dengan bahasa yang tidak dimengerti oleh Dita. Dita sudah menyelesaikan tugas bagiannya, kini ia membantu Jaehyun membersihkan alat makan.

Jaehyun telah selesai menelepon dan bersiap menutup toko bunga itu. "Pemilik tokonya bilang aku boleh pulang sekarang, jadi sebaiknya aku menutupnya"

"Oke, aku akan mencuci piring dan gelas ini" ucap Dita sambil membawanya ke wastafel di pantri.

"Ah terima kasih banyak"

Setelah menyelesaikan cuciannya, Dita kembali duduk dan membereskan barangnya. Jaehyun juga kini telah mengganti pakaian, Jaehyun menggunakan kaos polos lengan pendek berwarna hitam, celana jeans berwarna hitam dan ditangannya ia membawa jaket berwarna hitam. Terlihat juga sepertinya Jaehyun menata rambutnya.

"Sudah siap?" Tanya Jaehyun

Dita mengangguk, "kau tidak membawa tas?"

Jaehyun tersenyum lebar, "ada di mobilku"

Jaehyun lalu mengajak Dita keluar setelah mengunci pintu toko itu. Mereka berbincang mengenai tugas sambil berjalan ke arah parkiran mobil.

Saat berada di depan salah satu mobil, Dita diam mematung, membuat Jaehyun mengeluarkan kepalanya melalui jendela dan mengatakan "Kenapa diam saja? Ayo masuk"

Dita terlihat berpikir serius, lalu masuk dan duduk di sebelah Jaehyun.

"Jaehyun, ada yang ingin ku tanyakan" ucap Dita setelah mengenakan sabuk pengaman

"Dan apa itu?" Tanya Jaehyun tanpa menoleh, ia fokus pada mesin navigasi di mobilnya

"Ku rasa harga pajak mobil ini sangat mahal, apa kau bekerja sampingan demi mengisi waktu luang bukannya kebutuhan?" Tanya Dita terang-terangan, tampaknya hal itu yang sejak tadi mengganjal di hatinya

Jaehyun tertawa pelan, "benar. Toko bunga tadi adalah milik nenekku, salah satu pegawainya sedang ada urusan klub, kalau tidak salah? Aku tidak yakin apa yang dikerjakannya. Sedangkan yang lainnya sedang cuti hamil dan akan kembali bekerja dalam dua minggu. Jadi aku yang menggantikannya"

"Klub apa?" Tanya Dita lagi

"Ah aku lupa tidak menyebutkannya ya, klub drama. Dia menjadi ketuanya dan mengatakan padaku untuk ikut bergabung juga. Dia sepupu jauhku, namanya Johnny Suh, apa kau mengenalnya?" Tanya Jaehyun sambil menoleh

"Ah ketua klubku, aku mengenalnya. Memang akhir-akhir ini dia bertekad menaklukan amerika dengan memenangkan kontes pertunjukan. Ku rasa dia sedang mencari kontes dengan hadiah terbaik"

"Oh, sebenarnya dia juga memohon padaku untuk mengikuti kegiatan klub jika aku bosan, mungkin lain kali aku akan bergabung" ucapnya kini menghentikan mobil di sisi jalan

"Ada apa?" Tanya Dita

"Aku lapar, bagaimana kalau makan siang dulu di sana? Mereka menyediakan Pizza yang lezat" Jaehyun menunjuk salah satu restoran

"Baiklah, lagipula ini akhir pekan, aku tak punya kegiatan apapun."

Mereka menikmati makan siang di restoran itu dan setelah itu kembali melanjutkan perjalanan.

Mereka membeli tiket dan menyaksikan pertunjukan teater di Broadway yang memang sudah terkenal sejak dulu. Mereka berdua menikmati momen itu dan menjadi lebih akrab. Saat Dita fokus pada petunjukan, Jaehyun sesekali memperhatikan ekspresi Dita yang beragam. 'Jarang sekali dia banyak berekspresi seperti ini, imutnya' batin Jaehyun. Kini ia kembali fokus pada pertunjukan.

Chapter of Life: Sweet Pea✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang