14

208 63 8
                                    

Bestie2ku hati2 ya kalau pada mudik💞

🦥🦥🦥

Dita mempersiapkan makan malam bersama Jinny di dapur, mereka asik berbincang sambil memotong sayuran.

"Dita, aku ingin menceritakan sesuatu" Jinny kini meremas daun bawang di tangannya dan membuat Dita cukup kasihan pada daun bawang itu

"Ada apa? Jinny tenanglah" Dita menghentikan kegiatannya yang sedang mencuci sayuran dan mendekat ke arah Jinny

Jinny kini melemparkan bawang daun yang tidak bersalah itu ke wadah berisi air, Dita cukup terkejut tapi hanya dapat mengerjap saja.

Jinny menghela napasnya "waktu di supermarket tadi aku berebut satu kotak susu kemasan, aku sudah mengambilnya duluan dari lemari pendingin, kebetulan memang tersisa satu dari brand yang selalu ku minum. Lalu pria aneh itu datang dengan tergesa tepat sebelum aku pergi dari lemari pendingin, dia bilang kakaknya akan mati kalau tidak meminum susu itu jadi mengambilnya dariku dan segera lari. Aku sangat marah jadi aku mengejarnya, saat sudah berputar beberapa kali di dua lorong. Aku tidak terima tapi Mark bilang sebaiknya aku mengalah saja demi sebuah nyawa jadi aku berhenti mengejarnya. Tapi si aneh itu malah mengatai aku seperti kera yang mengamuk, dan betapa bodohnya aku dan Mark karena percaya ucapannya kalau susu itu untuk kakaknya yang sakit. Kalau saja Mark tidak menghentikanku aku pasti akan tunjukan pukulan mematikan yang diajarkan ibuku!"

Dita mengira cerita Jinny telah berakhir, saat akan memberi respon Jinny kembali bersuara "Awas saja kalau ketemu lagi akan aku kunci pergerakannya dan memberikan pukulan maut yang tidak sempat aku tunjukan padanya!!" Jinny terlihat sangat marah, seluruh wajahnya merah dan tampaknya Jinny sudah membayangkan adegan ia memukuli pria yang membuatnya kesal itu.

Dita memberikan gelas berisi air mineral pada Jinny, "Jinny, tenanglah. Ini minum dulu"

Jinny langsung meneguk hingga air tersisa setengah dalam gelas itu. "Begitu ceritanya" Jinny berusaha tenang, ia menarik napas dalam beberapa kali sambil menutup mata, lalu perlahan membuka matanya.

Jinny tiba-tiba melotot saat melihat ke arah jendela yang ada dibelakang Dita. "Ada apa? Jin--" belum sempat Dita menyelesaikan kalimatnya, Jinny segera berlari keluar sambil membawa segenggam garam

Dita khawatir, ia kini menyusul Jinny keluar. Saat sudah ada di halaman belakang, Dita melihat Jinny sudah berlari mengejar seorang pria sambil melempari garam.

"Dita??"

Dita menoleh ke sumber suara yang tak asing, disana Jimin diam berdiri sambil memegang satu piring yang berisi sosis dan satu mangkuk berisi sup berkuah merah. "Jimin? Kenapa kau ada disini?"

Jimin tersenyum hangat, "wah katanya jika pertemuan yang tidak sengaja terjadi tiga kali maka mereka adalah takdir, ini yang kedua kan?"

"Apa maksudmu?" Dita terlihat cukup bingung, kini Jimin memberikan satu piring sosis pada Dita

"Kami berada di villa sebelah sana, dan berencana untuk menyapa tetangga sambil memberikan buah tangan. Sungguh kebetulan ternyata kita berlibur di lingkungan yang sama, aku menanti pertemuan tidak sengaja kita yang ketiga" Jimin menunjuk vila yang paling dekat dengan vila milik keluarga Jaehyun

Dita mengalihkan perhatiannya pada Jinny yang masih sibuk melempar garam pada pria itu. "Dia temanmu?"

"Benar, dia memang agak nakal, sepertinya temanmu sangat kesal padanya sampai seperti itu"

"Apa sebaiknya kita hentikan saja?"

Jimin tersenyum cerah, "biarkan saja, sesekali dia pantas dipukuli haha"

Chapter of Life: Sweet Pea✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang