Proyektor kembali menyala dan menampilkan musim pergantian musim yang cukup cepat, Finn masih diam di tempat Aine tertidur waktu itu. "Sudah berapa musim berlalu dan dia tidak kembali" Finn bermonolog dan menampilkan ekspresi sedih. Lalu proyektor menampilkan musim gugur, saat itu Aine kembali namun wajahnya terlihat sedikit berbeda, tidak secerah saat pertama bertemu.
Para peri kecil berputar mengelilingi Aine untuk menyambut kehadirannya, Aine tertawa pelan. "Maafkan aku teman-teman, aku baru bisa keluar sekarang". Aine mengeluarkan kue kering dan memberikannya pada para peri kecil itu
Melihat Aine kembali, Finn sangat senang. Finn kini merubah penampilannya menjadi manusia dan mendekati Aine
"Halo" sapa Finn dengan senyuman menawan. "Kenalkan aku Nikolaj" Finn meminjam identitas pangeran bangsa manusia sesuai arahan dari teman Peri nya
Aine seperti tersihir, ia diam membeku sejenak melihat penampilan tampan dari Finn lalu tersenyum menyapanya. "Halo namaku Adeline, panggil saja Aine" lalu memberi hormat ala bangsawan pada Finn.
Finn merasa canggung, ia mengikuti gerakan Aine. "Aku belum pernah melihatmu sebelumnya" Finn berpura-pura tidak mengenali Aine, ia kini duduk disebelah Aine.
"Ah, karena aku memang tidak tinggal di hutan ini. Rumahku cukup jauh dari sini"
"Oh ya? Seberapa jauh?"
"Jika anda menunggang kuda, mungkin sekitar 20 menit perjalanan dari sini" jawab Aine sambil mengingat-ingat rumahnya.
Salah satu kemampuan Finn adalah dapat melihat ingatan manusia, saat Aine mengingat-ingat rumahnya, Proyektor menampilkan gambar sebuah menara dan kamar Aine berada di lantai teratasnya.
"Apa kau tinggal di menara?" Tanya Finn tanpa basa basi
Aine terkejut ia menutup mulutnya yang membulat "bagaimana kau bisa tau?"
Finn tersenyum, "entahlah, padahal aku hanya asal bicara"
Para peri kecil menarik tangan Aine untuk mengajaknya bermain. Aine mengikuti kemauan dari peri kecil itu, mereka menari bersama hingga kelelahan. Aine kembali duduk di tempatnya tadi, Finn hanya memerhatikan saja wajahnya dari samping, ia bersiul lalu angin berhembus lembut membuat Aine tertidur kembali.
Finn tersenyum, ia tidak sengaja melihat ingatan Aine karena Aine bermimpi.
Dalam mimpinya Aine kecil menangis keras saat menyaksikan tubuh kedua orang tuanya terbujur kaku di dalam peti, Aine kecil menangis sejadi-jadinya sambil terduduk diantara dua peti mati itu. Lalu ada seorang wanita tua berjalan menuju peti dari ibunda Aine. "Kau adalah anak dari Cecille Lund? Kau terlihat sangat.. kotor" wanita tua itu menyimpan bunga Lily putih ke dalam peti ibunda Aine, "kalau saja Cecille mendengarkan ucapanku sebagai ibunya. Dia tidak akan mati mengenaskan seperti ini, dan mahluk kotor sepertimu tidak terlahir di dunia. Gara-gara mengandungmu, Cecille memutuskan menikahi Ayah miskinmu dan meninggalkan keluarga." Wanita tua itu menatap tajam Aine kecil
Wanita tua itu mengeluarkan beberapa koin emas dan melemparkannya ke kaki Aine. "Aku sudah memberimu uang, jadi jangan merangkak menuju keluarga Lund dengan tubuh kotormu. Aku tidak akan sudi menerimamu menjadi cucuku. Sampai jumpa"
Setelah wanita tua itu pergi, seorang pria tua dengan pakaian lusuh mengambil koin-koin emas di dekat kaki Aine. "Aine, aku adalah kakek dari pihak ayahmu. Aku akan merawatmu, jadi biarkan aku menggunakan koin emas ini untuk berdagang ya" ucapnya pelan sambil berjongkok di hadapan Aine. Aine mengangguk masih diantara tangisannya.
Aine menangis dalam tidurnya membuat Finn menarik Aine ke dalam pelukannya dan menghapus jejak air mata dari pipinya. Finn merasa kasihan dengan wanita ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Chapter of Life: Sweet Pea✅️
ФанфикPeach Boy Proudly present! Sinopsis: "Hidup itu sebuah perjalanan. Pertemuan dan perpisahan. Pertemuan denganmu adalah suatu keberuntungan, aku sangat bersyukur untuk itu. Bagaimana? Bukankah aku sangat romantis? Hahaha" -Jaehyun "Aku sangat memb...