20

220 49 10
                                    

Halo halo!
Selamat membaca sayang2kuh😉
Apa kabarnyaa?

🌻🌻🌻

Dita, Jinny dan Jaehyun kini berada di sebuah restoran cepat saji untuk makan malam, akhirnya mereka dapat keluar dari situasi yang sulit setelah menari tadi.

Sejak tadi Dita kesulitan menatap mata Jaehyun, sulit menjelaskan perasaan yang dirasakan olehnya sekarang.

Dita dan Jinny mencari tempat duduk yang nyaman, sedangkan Jaehyun mengantri di depan kasir untuk memesan makanan. Antrian itu cukup panjang karena mereka datang tepat pada jam makan malam, beruntung Dita dan Jinny dapat mengamankan satu meja dengan dua kursi panjang berhadapan yang kosong di dekat pintu keluar.

"Dita" Jinny memanggil dengan sedikit berbisik, mereka duduk bersebelahan sedangkan paperbag Dita sengaja diletakan di hadapan mereka agar kursinya tidak di ambil oleh pengunjung lain.

"Hm?" Dita menatap Jinny, ia menanti Jinny untuk bicara

"Apa kau punya tipe ideal untuk seorang pria?"

"Tidak ada yang khusus. Aku hanya berharap menemukan pria yang dapat menjaga hatinya hanya untukku saja" Dita tersenyum tipis

Jinny mengangguk-angguk. "Apa tidak ada sifat tertentu yang kau harapkan untuk pasanganmu kelak?"

Dita kini memalingkan wajahnya, ia menatap lurus pada meja "Aku tidak berharap banyak, tapi akan bagus kalau dia adalah tokoh pangeran yang keluar dari kisah klasik disney hahaha" walaupun Dita tertawa, tapi terlihat jelas bahwa keadaan hatinya sedang tidak baik. 

Jinny mengakhiri pertanyaannya sampai disana, ia mengetahui bahwa hubungan romantis adalah isu yang sensitif untuk Dita. Jinny tidak ingin membuat salah satu teman kesayangannya ini jadi bersedih karena pertanyaan kepo miliknya.

Saat itu ponsel Dita berdering, dan terdapat panggilan vidio dari Jimin, tanpa pikir panjang Dita langsung mengangkatnya

"DITAAAA!!" Jimin menyapa dengan ekspresi cerahnya

"Hai Jim" Dita berusaha untuk memberikan senyumnya

"Aku ingin tanya, bagaimana tadi bertemu dengan kakak ku? Apa dia baik padamu? Apa dia sudah memberikan kotak bekalnya? Apakah kakak ku tampan??" Jimin menanyakan banyak hal sekaligus

"Jim, tanyakan satu per satu" Dita kewalahan jika harus menjawab semuanya sekaligus

"Haha okay, pertanyaan pertamaku, Bagaimana tadi bertemu kakak ku?"

"Kakakmu sangat baik dan perhatian, aku jadi merasa aman berada di sekitarnya"

"Syukurlah. Ah ya, apa kotak bekalnya aman?"

"Iya, terima kasih sudah menyimpannya untukku"

"Dita, Apakah menurutmu kakakku tampan? Hahahaha"

Dita tertawa pelan, "Jim, semua pria itu tampan. Termasuk kau dan kakakmu"

"Dita jujur sajalah, bukankah aku lebih tampan darinya? Hahaha" Terdengar suara Jin yang tiba-tiba ikut bergabung dalam obrolan itu

"Lho? Bukannya Hyung bilang akan pulang larut?" Jimin kini meletakan ponselnya di atas meja sehingga pada ponsel Dita menunjukan gambar langit-langit ruangan

"Aku tidak pernah mengatakan begitu." Jin kini duduk di sebelah Jimin, ia mengambil alih ponsel Jimin dan memberikan senyum lebar pada Dita. "Kau tidak sopan membiarkan nona Dita menatap langit-langit begitu" ucapnya ketus pada Jimin

Jimin menyengir dan membiarkan kakaknya mengambil alih obrolan itu.

"Hai Dita, bagaimana perasaanmu?" Tanya Jin ramah

Chapter of Life: Sweet Pea✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang