Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan🌟
Mohon maaf lahir batin ya🙏🙇♀️
🍑🍑🍑
Dita pulang dengan hati riang, ia memilih menggunakan subway. Walaupun sudah cukup larut, tapi pengguna subway masih cukup banyak. Membuat Dita berdiri di sekitar pintu, menunggu ada penumpang lain yang turun dan bergantian duduk. Saat itu ia melihat ada penumpang yang akan turun, dengan gerakan cepat Dita segera menuju kursi tersebut. Bersamaan dengan Dita, ada seorang ibu hamil yang juga ingin duduk di kursi itu, Dita akhirnya mengalah dan membiarkan ibu hamil itu duduk disana.
Saat Dita akan kembali ke sekitar pintu, ia merasakan tanda getaran notifikasi ponselnya. Dita melihat pesan sambil berpegangan, ternyata pesan dari Jaehyun yang mengingatkan mengenai salah satu tugas kelompok mereka. Dita tidak segera membalasnya, ia memasukkan kembali ponsel itu di saku celana.
Tidak lama Dita akhirnya sampai pada stasiun tujuannya, ia turun dengan langkah yang riang. Sebelum pulang Dita mampir untuk membeli satu tangkup roti isi dan segelas kopi untuk makan malamnya nanti. Dita membungkus makanannya karena ingin dimakan sambil mengerjakan tugas di apartemen.
Malam itu langitnya sangat cerah, bulan sabit dan bintang terlihat gemerlapan. Dita kembali berjalan sambil menikmati udara malam, "udara jadi dingin karena masuk musim gugur" ucapnya sambil mengeratkan coat yang dipakainya.
Setelah berjalan selama 15 menit, ia sampai di gedung apartemennya. Dita langsung masuk ke dalam gedung, saat pintu lift terbuka, ia melihat Fabian disana akan beranjak keluar. Dita tidak dapat menghindar karena kini Fabian memegang lengannya.
Rambut Fabian tertata rapi, ia mengenakan kaos hitam dan jaket kulit berwarna hitam, celana jeans berwarna biru tua. Fabian memang cukup memperhatikan penampilan, wajahnya sangat bersih untuk ukuran pria.
"Hai" sapa Fabian tersenyum memperlihatkan lesung pipinya. Dita dulu sangat menyukai senyum itu, tapi kini sudah tidak lagi.
"Bagaimana kuliahmu?" Tanya Fabian lagi, tapi kini mereka sudah menyingkir dari depan lift, mereka berada di sekitar lobi utama gedung apartemen
"Berjalan baik." Jawab Dita sekenanya
"Ternyata kau pindah kemari, kebetulan sekali aku juga baru pindah apartemen" Fabian mengatakan itu dengan lembut sambil memandangi wajah Dita
Dita hanya mendengarkannya saja, tidak bereskpresi sedikitpun. Mata biru Fabian terlihat begitu cerah di bawah sinar bulan membuat Dita terpaku seolah terhipnotis. Jika saja ia tidak melihat kejadian di restoran hari itu, mungkin sampai sekarang Dita masih berada dalam pelukkan Fabian dan mengagumi ketampanannya.
Fabian memperhatikan hidung Dita yang memerah seperti kedinginan, ia kembali tersenyum. Kali ini ia melingkarkan sebuah syal pada leher Dita, "ku rasa kau membeku. Kembalikan nanti saja ya, sampai ketemu lagi tetanggaku tersayang" ucapnya lembut dan menyentuh ujung hidung Dita
Dita memegang syal berwarna biru tua itu, saat mendekat tercium samar-samar wangi parfum yang biasa digunakan Fabian sejak dulu. Dita menghela napas panjang, saat Fabian berjalan menjauh.
Kini Dita kembali berjalan menuju flat apartemennya. Dita kesal dengan dirinya sendiri, kenapa sangat sulit bersikap tegas pada pria yang menyakitinya. Dita berpikir kembali mengenai perasaannya pada Fabian selama menuju ke apartemennya.
"Tidak boleh, aku tidak boleh kembali bersamanya" Dita menepuk pipinya, kini ia bertekad untuk tegas pada Fabian jika nanti bertemu lagi.
Setelah Dita membersihkan dirinya dan mengganti pakaian, ia lalu menuju ke sofa membawa selimut. Dita duduk di lantai yang beralaskan karpet bulu lembut. Dita segera menyelimuti diri dan membuka laptop yang disimpan di atas meja, roti isi dan juga kopi tadi sudah siap berada di atas meja menanti disantap oleh Dita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chapter of Life: Sweet Pea✅️
FanfictionPeach Boy Proudly present! Sinopsis: "Hidup itu sebuah perjalanan. Pertemuan dan perpisahan. Pertemuan denganmu adalah suatu keberuntungan, aku sangat bersyukur untuk itu. Bagaimana? Bukankah aku sangat romantis? Hahaha" -Jaehyun "Aku sangat memb...