BAB 2: GURU BARU

275 18 0
                                    

Pagi ini Alya sedang tidak ada jadwal kuliah, jadilah ia sedang berleha leha di kamarnya apalagi jika bukan tidur. Ini adalah kebiasaan Alia setiap pagi jika sedang libur kuliah malas melakukan apapun hanya tidur saja kerjanya.

Drtt.. Drtt..
HP Alya berdering yang menandakan jika ada seseorang yang menelfonnya. Dengan malas malasan Alya bangkit dari tidur kemudian mengambil hpnya yang berada di atas meja riasnya yang lumayan jauh dari ranjang tempat ia tidur. Alya berjalan mendekat ke arah meja sambil menggerutu.

"Ihh siapa sih yang nelfon pagi pagi gini" Gerutu Alya.

"Ish mana ngantuk lagi, awas aja kalau gak penting"

"Ini pasti Fiya lagi nih" Begitulah gerutu Alya pagi ini. Sungguh ia sangat mager untuk sekedar mengambil hpnya. Yang ingin ia lakukan pagi ini hanyalah tidur saja, cuma itu.

Dirinya sekarang sudah tepat berada di depan meja riasnya lalu ia raih hpnya tersebut. Di sana terlihat bukanlah Fiya yang menelpon melainkan Galang. Iya Galang pacar Alya.

Alya yang tadinya malas malasan, tidak mood kini berubah menjadi berbinar rasa kantuk yang ia rasakan hilang seketika.

Ia kali ini berdehem mengatur suaranya sebelum mengangkat telfon tersebut agar tidak terdengar seperti suara khas orang bangun tidur. Ia juga merapikan rambutnya yang berantakan padahal saat ini mereka tidak akan melakukan panggilan video melainkan hanya panggilan suara saja.

Setelah selesai Alya pun menggeser benda berwarna hijau yang berada di pojok bawah sebelah kanan hpnya.

"Hallo sayang" Sapa Galang di sebrang sana tapi justru membuat Alya salting saat ini.

"Hallo sayang, kamu ada di situ kan? " Tanya Galang pasalnya Alya hanya diam saja dan tidak menjawab sapaan Galang.

Bagaimana Alya mau menjawab ia justru masih bertengkar dengan perasaan nya. Kata sayang dari Galang membuat Alya menjadi malu malu padahal kan ia dan juga Galang sudah berpacaran selama setahun dan tentu hal itu bukanlah hal yang baru lagi untuk di dengar oleh Alya. Tetapi Alya terus saja malu malu sampai sekarang.

"A-ah iya Alya ada di sini kok" Jawab Alia gugup.

"Kenapa tadi gak di jawab sayang? "

"Lagi.. Oh lagi anu apa itu ambil minum sebentar soalnya haus" Bohong Alya karena tak mungkin kan ia akan mengatakan jika ia malu di panggil sayang tadi.

"Owh, Lia kita jalan yuk" Ajak Galang.

"Boleh, tapi mau jalan kemana? "

"Ya pokoknya kita keliling keliling jakarta aja, nikmatin waktu berdua"

"Apa nikmatin waktu berdua? " Batin Alya. Bolehkah ia menjerit saat ini juga, sungguh Alia sangat baper dengan ucapan Galang.

"Em boleh deh, nanti jemput Alya di rumah ya"

"Oke nanti aku jemput, bye sayang"

"Bye"
Tut.. Tut..
Panggilan pun terputus. Alya kali ini masih memegangi dada merasakan detak jantungnya yang berpacu semakin cepat. Sungguh Alya telah di buat baper oleh Galang.

•••

Alya maupun Galang kali ini sedang berada di motor yang di kendarai oleh Galang dan Alya di belakang sambil memeluk pinggang Galang. Seperti perkataan Galang tadi mereka akan jalan jalan keliling Jakarta menikmati waktu berdua, ya waktu berdua.

Keduanya menyusuri setiap jalanan kota Jakarta dengan begitu riang dan sesekali mengucapkan kata kata sayang mereka. Sungguh keduanya terlihat seperti pasangan yang begitu romantis.

Galang menepikan motornya di sebuah rumah yang tidak begitu besar dan juga tidak begitu kecil. Rumah ini adalah markas geng motor milik Galang. Nama geng motor mereka adalah Xiago dan ketuanya adalah Galang sendiri.

MENGULANG KISAH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang