H A P P Y
R E A D I N G
-
-
-
Lima hari telah berlalu. Kini keadaan Alya telah membaik dan hari ini pula ia akan kembali pulang ke rumah. Fiya dan Syila tampak sangat sibuk membereskan pakaian Alya. Sementara Alya sedang berganti baju di dalam kamar mandi.Di dalam kamar mandi Alya terus memperhatikan pantulan dirinya dari cermin. Saat ini kata kata Alim yang memintanya untuk menutup auratnya secara sempurna terus berputar di kepalanya. Terbesit rasa ingin mewujudkan keinginan Alim itu. Setidaknya saat Alim sadar nanti ia ingin bisa memberikan surprise kepada Alim.
Ceklek...
Alya keluar dari dalam kamar mandi. Setelah satu langkah keluar dari kamar mandi Alya berhenti sejenak. Ia memperhatikan Fiya dan Syila yang sangat sibuk di depan sana. Ia pula kini sedang mengatur deru nafasnya dan memantapkan hatinya dengan keputusannya barusan.
Dengan perlahan Alya mendekat ke arah Fiya dan Syila. Sambil memperhatikan kegiatan mereka, Alya berucap.
"Kak Syila, Fiya, Alya mau ngomong sesuatu" Ucap Alya setelah mengumpulkan segala keberaniannya.
Fiya dan Syila menghentikan aktivitas nya dan beralih kepada Alya.
"Ada apa Al? " Tanya Fiya langsung to the point.
"Emm... Gimana ya ngomongnya. Gue udah memantapkan diri gue mau berubah Fi"
"Maksud Lia apa? " Kini gantian Syila yang bertanya tak mengerti dengan maksud ucapan adik iparnya.
"Alya mau berubah kak. Alya mau belajar menjadi wanita muslimah yang baik dan Alya ingin berkerudung mulai sekarang"
Fiya dan Syila terdiam. Mereka pula kini saling berpandangan. Apa yang dikatakan Alya barusan membuat mereka benar benar kaget dan merasa tidak percaya akhirnya waktu ini pun tiba. Fiya dan Syila sangat bersyukur dan tak bisa berhenti tersenyum kepada Alya.
"Alhamdulillah. Ini hidayah Al" Fiya berucap dengan terus tersenyum kepada Alya dan memeluk Alya dengan perasaan bahagia.
Tak berbeda jauh dari Fiya, Syila pula tampak sangat bahagia. Alya yang dulunya sangat jauh dari agama bahkan tak ada sedikitpun rasa keinginan dalam hatinya untuk belajar ilmu agama akhirnya mau belajar untuk berubah dan ingin menutup auratnya dengan sempurna.
Syila pun ikut memeluk Alya sambil terus tersenyum haru. Moment inilah yang ia nanti nantikan selama ini.
"Kak, Fiya, ajarin Alya cara menggunakan jilbab" Pinta Alya yang langsung di jawab dengan anggukan kepala oleh Fiya dan juga Syila.
•••
Di dalam sel Galang kini duduk terdiam disana dan menatap kosong ke arah depan. Selama di dalam penjara ia sama sekali tak banyak berbicara dan Galang tak ingin di temui oleh siapa pun bahkan saat teman teman geng motornya datang, Galang sama sekali tak ingin menemuinya.
Di samping itu Galang pula jarang makan. Berat badannya kini turun drastis. Galang hanya makan sesekali jika ingin dan selebihnya ia hanya duduk melamun di dalam sana. Bahkan teman satu sel nya pun tak pernah bisa mengajaknya untuk berbicara karena Galang akan selalu menatap mereka dengan tatapan menghunus tajam bak psikopat dan ia pula sempat hampir membunuh teman satu selnya yang mengganggunya. Dan itu membuat teman satu selnya yang lain tak berani untuk mendekati Galang.
Tak lama setelahnya datang seorang polisi yang menjaga penjara ke sel Galang.
"Tahanan nomor 207 ada kunjungan untukmu" Ucap polisi tersebut kepada Galang yang merupakan tahanan no. 207 namun Galang sama sekali tak bergeming dari tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENGULANG KISAH [END]
RomansaAlya Habibah adalah seorang gadis yang begitu jauh dari agamanya. Ia pula terkenal begitu cuek dan pemarah jika kepada keluarganya. Hal tersebut di sebabkan karena suatu peristiwa di masa lalu yang menyebabkan ibunya meninggal dunia. Dan Alya mencur...