H A P P Y
R E A D I N G R E A D E R S
-
-
-
Takk...Pintu di banting begitu keras. Semua yang berada di ruangan itu menunduk tak berani mengangkat kepala mereka ketika si pembanting pintu masuk ke dalam ruangan itu. Kecuali satu orang yang dengan berani menatap, menegakkan kepalanya melihat si pembanting pintu melangkah menuju ke arahnya.
Brakk...
Brakk...
Lagi lagi mereka harus mendengar suara geprakan. Kali ini bukan lagi pintu yang ia banting melainkan meja yang ia pukul begitu keras yang ia lakukan untuk menyalurkan segala kekesalannya. Urat urat lehernya bahkan sampai menegang, wajahnya pun merah seperti tomat.
"SEBENARNYA APA YANG KAMU LAKUKAN DI LUAR SANA, HA?" Bentaknya dengan penuh kemarahan.
"Maaf ayah, aku gak tahu kalau di sana ada mereka" Ucapnya kepada ayahnya.
Pria tadi pun mendekat dan menarik kerah baju pria di depannya yang merupakan anaknya.
"Seharusnya kamu tidak membiarkan dirimu ketahuan" Ucapnya lagi dengan menurunkan sedikit nada bicaranya namun tetap tegas.
"Lain kali aku akan lebih hati hati, Yah"
Pria itu mendorong sang anak hingga terjatuh ke lantai. Semua yang menyaksikan itu hanya bisa melihat sekilas lalu kembali menunduk.
"Ayah sudah berusaha agar kamu tetap aman dan kamu malah seenaknya ke tempat itu dan hampir di tangkap. APA KAMU INGIN BERADA DI BALIK JERUJI ITU HA? " Pria itu kembali berucap dan semakin melantangkan suaranya di akhir kalimatnya.
Sementara sang anak hanya bisa diam. Ia tak berani untuk melawan sang ayah. Bisa bisa ayahnya akan melakukan hal yang lebih parah dari ini.
Sang ayah memutar badannya melihat ke arah semua orang yang tengah menunduk. Ia memperhatikan mereka semua satu per satu dengan tatapan dingin.
"Dengar kalian semua. Kalau sampai kalian tidak becus menjaga anak saya dan dia sampai ketahuan lagi, kalian semua akan saya bunuh bersama dengan keluarga kalian. MENGERTI!!! "
"MENGERTI PAK" Jawab semuanya serentak.
•••
Pagi itu Angga terbangun dari tidurnya akibat jam alarm miliknya. Begitu bangun Angga langsung menuju kamar mandi untuk mencuci muka baru setelahnya ia akan keluar sarapan.
Lima menit kemudian Angga selesai dengan aktivitas nya di kamar mandi dan saat ini sedang berjalan menuju dapur rumahnya. Ketika sampai ia sama sekali tak melihat makanan apapun disana dan itu memang sudah pasti karena ia tinggal seorang diri sementara kedua orang tuanya tinggal di tempat yang berbeda.
Angga memperhatikan isi kulkas. Ia mulai berpikir kira kira apa yang harus ia makan pagi ini. Di dalam kulkasnya hanya ada telur tiga butir selebihnya kosong tidak ada apapun lagi.
"Ini kenapa kulkas gue isinya cuma gini ya? " Ucap Angga sambil menggaruk kepalanya heran.
Yah bagaimana kulkasnya bisa terisi penuh Angga saja jarang untuk berbelanja bahan makanan. Ia banyak menghabiskan waktunya di rumah sakit. Dan selalu membeli makanan di luar.
Angga tiba tiba teringat jika Alim menginap di rumahnya. Dan tanpa pikir panjang Angga menuju ke kamar yang Alim tempati. Ya Angga dan juga Alim tidur di kamar yang berbeda karena di rumah itu terdapat dua kamar dan menurut Angga daripada kamar satunya tidak terpakai kan lebih baik jika mereka tidur di kamar yang berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENGULANG KISAH [END]
RomanceAlya Habibah adalah seorang gadis yang begitu jauh dari agamanya. Ia pula terkenal begitu cuek dan pemarah jika kepada keluarganya. Hal tersebut di sebabkan karena suatu peristiwa di masa lalu yang menyebabkan ibunya meninggal dunia. Dan Alya mencur...