BAB 15: KEBERADAAN ALYA

192 9 0
                                    

Fiya baru saja sampai di rumahnya setelah tadi selesai mengikuti pemakaman Hasan ayah dari sahabatnya Alya. Fiya sebenarnya pulang sebelum pemakaman benar benar telah selesai karena tiba tiba saja mamanya menelpon katanya ada seseorang yang datang ke rumah mencarinya namun tak ingin di sebutkan namanya.

Fiya pun akhirnya penasaran dan meminta izin kepada keluarga Alya untuk segera pulang dengan alasan ada urusan mendadak.

Kini Fiya sedang berada di depan gerbang utama rumahnya dan sedang menunggu pak Sugi satpamnya membukakan gerbang untuknya.

"Makasih pak Sugi" Ucap Fiya ramah lalu tersenyum kepada Sugi setelah gerbang telah terbuka sempurna dan Sugi pun membalasnya dengan senyuman pula. Memang baik Fiya maupun keluarganya yang lain tak pernah membeda bedakan kasta walau supir, satpam atau pembantu mereka selalu memperlakukannya sederajat.

"Sama sama non" Jawab Sugi ramah pula.

"Pak Fiya mau tanya deh" Ucap Fiya tiba tiba.

"Mau tanya apa ya non? " Sugi terlihat begitu penasaran karena Fiya terlihat begitu serius kali ini.

"Selama dari pagi sampai sekarang pernah gak Pak Sugi lihat orang yang mencurigakan di sekitar sini" Tanya Fiya dengan wajah seriusnya lalu Sugi menggelengkan kepalanya dengan ekspresi antara sedang berpikir atau bingung.

"Yakin pak gak ada yang lewat dari pengawasan pak Sugi" Tanya Fiya lagi.

"Yakin non"

"Tahu gak pak tadi mama nelfonin Fiya terus katanya ada yang nyariin Fiya. Dan pak Sugi tahu gak apa yang parah"

"Apa non? "

"Coba deh pak Sugi deketan lagi biar Fiya bisikin"

Sugi pun mendekat ke arah Fiya sesuai dengan perintah Fiya barusan.

"Kata mama yang mau ketemu sama Fiya itu gak mau sebutin namanya, Fiya jadi curiga jangan jangan... " Ucap Fiya menggantung.

"Jangan jangan apa non? " Tanya Sugi dengan begitu penasaran.

"Jangan jangan orang itu... "

"Fiya" Panggil Lisa mama Fiya tiba tiba memotong ucapan Fiya.

"Ngapain kamu? " Tanya Lisa curiga.

"Mau gangguin pak Sugi lagi" Lisa curiga jika Fiya mengganggu Sugi lagi karena anaknya yang satu itu suka sekali mengganggu Sugi satpamnya itu. Karena kata Fiya kalau ngomong sama Sugi jadi nyambung katanya sama pemikiran dia. Ya, walaupun Lisa tahu itu cuma akal akalan Fiya saja.

"Gak kok ma, kita lagi ngomongin misteri, iya gak pak Sugi" Ucap Fiya dengan mengedip ngedipkan sebelah matanya memberi kode agar Sugi setuju dengan apa yang barusan ia katakan.

"Iya nyonya kita lagi bahas misteri"

"Ah Pak Sugi sama Fiya sama aja. Yaudah Fiya ayo masuk tamu kamu udah nunggu" Ucap Lisa berusaha tak peduli dengan konspirasi yang di lakukan antara Fiya dan juga Sugi. Kemudian ia pergi duluan meninggalkan keduanya.

"Fiya masuk dulu ya pak Sugi. Lain kali kita ngobrol lagi" Ucap Fiya lalu kabur mengikuti Lisa yang sudah jauh dari sana.

"IYA NON" Jawab Sugi dengan berteriak karena Fiya sudah jauh di depan sana dan Fiya pun hanya membalasnya dengan menaikkan jempolnya ke udara.

                            •••

Fiya sekarang sudah berada tepat di ruang tamu rumahnya yang besar itu dan sedang duduk di sofa sambil mengangkat salah satu kakinya di atas paha kakinya yang lain lalu memakan kue kering yang memang ada di atas meja dengan santainya.

MENGULANG KISAH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang