H A P P Y
R E A D I N G-
-
-Tokk...
Tokk..
Tokk...
Kurang lebih tiga kali Alim mengetok pintu berharap seseorang keluar.
Sekarang waktu telah menunjukkan pukul tujuh malam. Cuaca di luar pun sangat dingin ditambah dengan hujan yang begitu lebat. Keadaan sekitar yang awalnya di penuhi orang orang yang berlalu lalang kini tampak sepi. Semuanya berlari menghindari hujan dan berteduh. Mereka berlari seakan hujan sesuatu yang menyeramkan, sesuatu yang menakutkan. Padahal hujan hanya rentetan air yang turun membasahi bumi.
Ceklek...
Pintu terbuka menampakkan sosok laki laki yang tidak asing lagi dimatanya. Laki laki yang telah bersamanya semenjak ia kuliah. Laki laki yang selalu ada untuknya, membantunya, dan menjadi sahabatnya.
"Assalamu'alaikum, Ga" Ucapnya memberi salam kepada sahabatnya Angga.
"Wa'alaikumsalam" Jawab Angga dengan ekspresi sedikit kaget.
"Gue boleh nginap di rumah lu gak? "
Angga tampak berpikir sejenak, ia merasa seperti ada yang tidak beres "Ya boleh boleh aja sih, tapi lu udah izin kan sama bini lu? "
Alim tampak terdiam. Dan menghela nafasnya panjang dan membuat Angga sedikit curiga.
"Lu belum izin kan sama bini lu? " Alim tampak mengangguk menyahuti pertanyaan Angga. "Gak lu harus izin dulu sama bini lu baru boleh nginap disini. Gue gak mau kalian bertengkar karena masalah ini" Tukas Angga.
"Gue memang lagi bertengkar sama istri gua"
"What? Lagi? "Angga mengetahui jika Alya dan Alim akhir akhir ini sering bertengkar bahkan saat awal mereka menikah Angga tahu jika Alya pernah meminta cerai kepada Alim.
"Jadi gue boleh nginap gak nih? Dingin nih Ga di luar" Alim menyilangkan kedua tangannya di badannya lalu memeluknya karena merasa begitu dingin.
Melihat keadaan Alim yang seperti itu membuat Angga tak tega akhirnya ia mempersilahkan Alim untuk masuk ke dalam rumahnya" Yaudah ayo masuk " Ucapnya.
Alim berjalan masuk ke dalam dan Angga menggiring Alim hingga ke dapur rumahnya. Setelah itu Alim duduk di salah satu kursi yang berada disana. Sementara Angga sedang sibuk membuatkan teh untuk Alim.
"Lim, lu bertengkar masalah apa lagi sama bini lu? " Tanya Angga kepada Alim.
"Entahlah Ga. Makin kesini makin susah buat gue dapatin hatinya Alya" Jawab Alim sedikit pasrah.
"Kok bisa sih Lim? Padahal dulu aja waktu kita kuliah banyak banget cewek yang ngejar ngejar lu. Bahkan di rumah sakit aja masih banyak yang curi curi pandang sama lu" Angga kali ini berusaha menghibur Alim yang terlihat begitu galau.
Alim terkekeh. Bisa bisanya Angga mengingatkan ia tentang itu. Padahal menurut ia itu hal yang biasa saja. Toh dia juga tidak ada perasaan apa apa sama mereka.
"Alya itu beda Ga. Dia bukan perempuan seperti itu. Dia istimewa"
"Sebenarnya seperti apa sih Alya itu. Gue cuma ketemu sama dia sekali doang waktu kalian nikah"
Alim tersenyum " Gimana ya ngomongnya. Alya itu menurut gue perempuan yang unik. Kadang dia terlihat sangat imut. Kadang dia terlihat sangat polos. Kadang dia terlihat menyeramkan saat marah. Dan dia layaknya sebuah penawar bagi gue. Karena dia gue gak pernah bisa marah sama dia"

KAMU SEDANG MEMBACA
MENGULANG KISAH [END]
RomanceAlya Habibah adalah seorang gadis yang begitu jauh dari agamanya. Ia pula terkenal begitu cuek dan pemarah jika kepada keluarganya. Hal tersebut di sebabkan karena suatu peristiwa di masa lalu yang menyebabkan ibunya meninggal dunia. Dan Alya mencur...