BAB 23: MASAK MASAK RUSUH

111 6 0
                                    

Selamat membaca..
-
-
-

"Alya mau ustadz harus masakin Alya makanan apa aja asal yang enak selama 4 hari dan ustadz gak boleh beli makanan jadi benar benar harus masak sendiri. Gimana ustadz setuju? "

"Saya setuju"

"Masak sendiri ya ustadz dan harus enak"

"Iya Alya begini begini saya juga bisa masak sedikit sedikit. Saya sering tinggal sendiri loh Alya"

"Masa? "

"Iya Alya"

"Oke kalau gitu buktiin. Itu berlakunya dari hari ini ya"

"Oke" Alim pun berdiri dan mulai mengecek kulkas dan mencari sesuatu yang mungkin bisa ia masak untuk sarapan mereka pagi ini.

Saat ia melihat ke dalam kulkas ternyata hanya ada air mineral di dalamnya dan sama sekali tidak ada bahan masakan apapun. Dan seketika itu Alim pun ingat jika ia tidak punya stok bahan masak karena ia sering lembur bekerja dan ia lebih memilih makan di luar.

"Kenapa ustadz? Kok kulkasnya di liatin melulu gak bakalan matang tuh bahan masakan kalau gak di masak ustadz" Ucap Alya dengan bersedekap dada setelah cape menunggu Alim yang tak kunjung mulai memasak padahal ia sudah sangat lapar.

"Maaf Alya, saya lupa membeli bahan masakan sepertinya kita harus membeli makanan di luar"

"Gak Alya gak mau. Alya mau ustadz yang masakin"

"Oke. Tapi kamu memangnya mau menunggu karena saya harus membeli bahan masakan terlebih dahulu"

"Alya tunggu"

"Benaran? "

"Iya"

"Kamu gak lapar memangnya? "

"Gak ustadz. Udah sana beli! " Alya mendorong Alim agar segera pergi membeli bahan masakan karena dari tadi Alim hanya terus mengoceh.

"Iya Alya saya berangkat sekarang"

"Yaudah sana"

"Saya permisi assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsallam"

Alim pun keluar dari rumah berniat untuk membeli bahan masakan namun baru saja ia keluar di depan pintu utama rumahnya Alim berbalik dan masuk kembali.

"Kamu tidak ingin ikut bersama saya? " Tanya Alim setelah sampai dapur menemui Alya.

"Ya ampun ustadz Alya gak mau. Udah sana beli" Geram Alya. Ia pikir Alim sudah benar benar pergi ternyata belum.

"Iya saya pergi sekarang assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsallam" Jawab Alya dengan begitu judes. Ia menyapu dadanya kasar melihat kepergian Alim. Ia benar benar heran dengan ustadz sekaligus suaminya itu sikapnya benar benar tidak bisa di tebak.

                           •••

Alim kini masih sibuk memilih milih sayuran. Ia berniat untuk membeli bahan masakan sampai dengan empat hari kedepan agar ia tak perlu lagi repot repot untuk membeli bahan masakan kembali.
Alim terlihat begitu telaten memilih sayuran segar layaknya ibu ibu yang tengah berbelanja sayuran. Memang benar benar suami idaman Alim ini.

Setelah Alim selesai memilih sayuran ia berpindah untuk membeli ikan, daging, dan sejenisnya. Ia juga benar benar tahu mana daging yang bagus atau tidak.

"Masnya masih muda. Belum punya istri kan? " Tanya seorang wanita paruh baya kepada Alim. Dan Alim hanya membalasnya dengan senyuman lalu kembali memilih milih.

MENGULANG KISAH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang