BAB 43: TENTANG GALANG

119 5 0
                                    


H A P P Y
R E A D I N G
-
-
-



Flashback on

Riski berlarian di Koridor rumah sakit mencari dokter. Ada perasaan bahagia bercampur sedih yang ikut mengiringi langkahnya.

"Dokter.. " Teriak Riski seraya berlari mencari dokter yang merawat istrinya selama ini.

Di samping itu sang dokter sedang berada di ruang istrahat khusus dokter dan sedang makan disana. Ia pula baru saja selesai mengobati beberapa pasien dan baru bisa makan saat itu. Namun sepertinya ia masih harus menunda acara makannya.

Ceklek...

"Dokter" Riski membuka pintu dan masuk tanpa permisi dan langsung memanggil sang dokter dan posisinya sang dokter baru saja akan memasukan makanan ke dalam mulutnya.

Dokter itupun meletakan kembali sendoknya dan fokus kepada Riski "Ada apa pak Riski? " Tanyanya.

"Dok, istri saya sepertinya akan sadar. Saya melihat tangan dan matanya bergerak perlahan" Ucap Riski dengan begitu antusias.

Mendengar itu sang dokter langsung berdiri. Dan memakai kembali jas putihnya yang tadi sudah sempat ia lepas. Dan bergegas ke ruangan istri Riski.

"Ayo pak kita ke ruangan istri bapak" Ujar sang dokter dan Riski langsung mengikuti langkah lebar sang dokter dari belakang.

Saat sampai sang dokter langsung memeriksa keadaan Mira, istri dari Riski. Ia melihat jika Mira ada tanda tanda akan segera sadar. Dan tak lama setelah itu mereka mendengar Mira yang berucap dengan sangat pelan.

"Ayla... " Ucap Mira pelan tapi masih bisa di dengar oleh mereka.

"Ayla.. " Ucap Mira lagi.

Kini mata Mira mulai terbuka perlahan. Senyum bahagia pun tercetak jelas di wajah Riski dan juga sang dokter. Dan ucapan rasa syukur pula Riski ucapkan. Akhirnya setelah tiga bulan istrinya bisa kembali sadar.

"Mas... " Panggil Mira setelah matanya telah terbuka sempurna dan melihat Riski yang kini berada di sampingnya dan tengah tersenyum kepadanya.

"Iya sayang ini mas" Jawab Riski dengan masih tersenyum lebar.

"Mana Ayla mas? Ayla gak apa apa kan? "

Pertanyaan Mira barusan membuat Riski terdiam begitu pula dengan sang dokter. Keduanya sama sama bingung harus menjawab seperti apa.

"Mas, Ayla gak apa apa kan? Anak kita gak apa apa kan? " Mira nampak sangat khawatir dengan anaknya karena ia tak melihat adanya keberadaan sang anak disana.

"Mas, tadi Mira mimpi. Mira lihat Ayla itu pergi ninggalin Mira. Itu gak benar kan mas? " Mira kali ini berucap dengan terisak. Mimpinya barusan membuatnya takut.

"Jawab mas dimana anak aku? Dimana Ayla? "

"Ayla.. " Riski menjeda ucapannya sejenak  sejujurnya ia tak ingin memberitahu Mira namun ia tak mungkin menyembunyikannya, Mira adalah ibu dari Ayla "Ayla sudah meninggal dua hari yang lalu"

Degg..

Mira merasa tak percaya dengan apa yang barusan dikatakan oleh suaminya. Ia berpikir jika suaminya sedang membohongi nya. Mira histeris. Ia terus menggoyangkan tubuh Riski kasar tak terima dengan barusan yang ia dengar.

Hikss

Hikss

"Ayla gak mungkin meninggal. Gak mungkin. Bilang semua itu bohong mas. Anak kita gak mungkin meninggal"

MENGULANG KISAH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang