Selamat membaca...
-
-27 tahun sebelumnya.....
"Dasar anak kurang ngajar, kelakuanmu itu sudah mempermalukan ayah dan ibu" Murka Aziz kepada Kanaya putri satu satunya.
"Terserah ayah mau ngomong apa. Memang selama ini ayah selalu pengen Kanaya jadi seperti yang ayah inginkan. Ayah gak pernah sekalipun mau membiarkan Kanaya jadi seperti keinginan Kanaya" Bantah Kanaya tak mau terima dengan ucapan sang ayah.
Plakk...
Aziz menampar Kanaya untuk pertama kalinya. Selama ini ia tak pernah sekalipun melakukan kekerasan kepada sang putri. Karena jujur saja Aziz sangat memanjakan putrinya."Mas sudah kasian Kanaya" Ucap Dania tak tega jika putrinya di tampar seperti itu.
"Bu, anak ini tidak bisa lagi dikasihani terus. Kesalahan dia kali ini sangat fatal dan mempermalukan keluarga kita"
"Ibu gak usah kasian sama Kanaya lagipula memang gak ada yang sayang sama Kanaya. Mau ibu mau ayah, kalian cuma mau menjadikan Kanaya sebagai boneka"
"Yang kami lakukan ke kamu itu semua untuk kebaikan kamu. Ayah melarang kamu untuk pergi ke club itu karena itu tempat maksiat tempat dosa"
"Lagipula ngapain zaman sekarang mikirin dosa. Kolot banget"
"Astaghfirullah hal'adzim Kanaya" Aziz menyapu dadanya. Rasanya ia tak sanggup lagi menghadapi sikap anaknya. Ia pula merasa gagal mendidik anaknya sehingga anaknya menjadi pembangkang seperti sekarang.
Sedangkan Dania hanya bisa menangis tak kuasa melihat suami dan anaknya bertengkar. Ia pula tak tega ketika melihat anaknya dibentak dan ditampar oleh suaminya. Namun, ia tak bisa berbuat apa apa anaknya benar benar telah di luar batas. Dan tidak bisa dibiarkan begitu saja tapi harus ditegasi.
"Kalau kamu seperti ini terus, ayah akan menikahkan kamu dengan laki laki pilihan ayah agar kamu bisa berubah" Tukasnya dengan sedikit merendahkan suaranya.
"Maksud ayah apa? "
"Kamu ingat laki laki yang bersama ayah saat ayah memergoki kamu sedang berpelukan dengan seorang pria di depan club kemarin, dialah yang akan menjadi suami kamu"
"Gak Kanaya gak mau. Kanaya gak mau"
"Ayah tidak peduli. Ayah sudah merancang pernikahan kalian dan kalian akan menikah malam ini juga"
"Tapi yah.. " Ucap Kanaya tak Terima. Bisa bisanya sang ayah mau menikahkannya secepat itu dan bahkan dengan laki laki yang tidak ia kenal.
"Gak ada tapi tapi-an" Ucap Aziz lagi tidak ingin dibantah.
Kembali ke-27 tahun setelahnya...
Alya dan Sinta saat ini masih berada di pemakaman umum tepat didepan makam Kanaya ibu dari Alya sekaligus teman dari Sinta. Alya pula saat ini masih menunggu jawaban dari Sinta mengenai pertanyaannya.
"Saya teman ibumu sejak kecil dan ayahmu adalah laki laki yang hampir menjadi suami saya"
Alya tercengang. Sebenarnya fakta apa lagi ini. Bagaimana bisa wanita yang ada di depannya ini hampir menjadi istri dari ayahnya dan mengapa ayahnya justru menikahi ibunya bukan wanita itu.
"Maksud tante? " Tanya Alya lagi karena ia masih merasa tak percaya.
Sinta tersenyum kemudian kembali berucap "saya dan ibumu berteman sejak kecil, bermain bersama dan kami sangat akrab, tapi saat ibumu SMA dia mempunyai teman baru. Dan mereka selalu mengajak ibumu untuk ke club malam.... "
"Maksud tante seperti tempat ketika saya bertemu tante pertama kalinya? " Sambar Alya memotong pembicaraan Santi.
"Iya Alya. Dan ibumu bahkan sampai sering gonta ganti pacar. Sampai suatu ketika kakek dan ayahmu memergoki ibumu sedang berpelukan dengan pacarnya didepan club. Dan hal itu membuat kakekmu marah dan akhirnya beliau menikahkan ibumu dan ayahmu agar ibumu segera bisa memperbaiki diri dan hanya ayahmu lah yang mau menikahi ibumu. Karena semua warga pun sudah tahu mengenai kelakuan ibumu dan tak mau anak mereka menikah dengan ibumu"
KAMU SEDANG MEMBACA
MENGULANG KISAH [END]
RomanceAlya Habibah adalah seorang gadis yang begitu jauh dari agamanya. Ia pula terkenal begitu cuek dan pemarah jika kepada keluarganya. Hal tersebut di sebabkan karena suatu peristiwa di masa lalu yang menyebabkan ibunya meninggal dunia. Dan Alya mencur...