Rin dan konoha sedang menonton film di ruang tamu milik Hinata. lebih tepatnya milik Hinata dan Kageyama. Waktu telah menunjukkan pukul 4 sore dan Hinata melihat ke arah kakaknya. Tidak ada tanda tanda jika kakak nya dan calon kakak ipar nya akan pulang.
"Nee-chan? nee-chan dan akinori-san tidak pulang? ini sudah sore. Kalau bunda mencari nee-chan bagaimana?" ucap Hinata. Rin dan akinori menoleh.
"Kami sudah pamit bunda sho. Dan juga aku ingin menunggu sampai tobio pulang agar kau tak sendirian di rumah." Konoha mengangguk, menyetujui perkataan kekasihnya.
"Begitu. baiklah, kalau begitu aku ke kamar dulu ya nee-chan. Aku ingin membersihkan diri dulu lalu memasak untuk makan malam" pamit Hinata. Rin dan Konoha hanya membalasnya dengan deheman.
Setelah kepergian Hinata, rin menatap intens kekasihnya, tentu Konoha menyadari nya.
"Ada apa rin?" Rin menghela nafas.
"Aku masih memikirkan tentang kertas kecil tadi akinori. jika hal itu membahayakan shoyo bagaimana. aku tak ingin shoyo celaka" rin menunduk. merasa gagal menjadi seorang kakak bagi adiknya adalah kesedihan utama rin. beruntung konoha menyadarinya dan segera membawa rin ke dalam pelukannya.
"Tenanglah sayang. Shoyo tidak akan apa apa, ada tobio yang akan menjaga shoyo. Tenanglah" Konoha mengusap pelan rambut rin dan menenangkan kekasih kecilnya itu.
°°°
Waktu menunjukkan pukul 8 malam. Kageyama langsung membereskan berkas nya dan segera pulang. Mengapa tidak lembur? ya. semenjak berbaikan dengan hinata, Kageyama tak pernah lembur. Ditambah lagi teror yang di datangkan untuk hinata, rasanya Kageyama hanya ingin di samping istri kecilnya itu.
Sesampainya di rumah, Kageyama bingung dengan mobil yang ada di depan rumahnya. Mobil siapa? Kageyama kemudian membuka pintu mobil dan segera masuk ke dalam rumahnya.
"Tadaima"
"Okaeri tobio, ah kau sudah pulang? sini aku bawakan tasmu" ucap Hinata menyambut sang suami dan segera mengambil alih tas kerja suaminya.
"Shoyo, mobil didepan itu milik siapa?"
"Huh? ah itu milik nee-chan dan akinori-san, tobio. Sejak dari pagi setelah kau berangkat bekerja, nee-chan datang untuk berkunjung dengan akinori-san." ucap hinata. Kageyama hanya menganggukan kepala nya tanda ia mengerti.
Kageyama segera melepas sepatu nya dan mengganti pakaiannya. Kageyama turun ke ruang makan untuk makan malam bersama istrinya. Kageyama terkejut dengan keberadaan dua insan di ruang makannya. Ah iya dia baru ingat jika nee-chan shoyo datang untuk berkunjung.
"Eh tobio? lama sekali aku tak pernah melihatmu. Kau apa kabar? apa shoyo merepotkanmu?" tanya rin antusias. Kageyama yang bingung hanya menunjukkan senyumnya.
"Kemari duduklah." Kageyama mendekat dan duduk di samping hinata dengan Konoha didepannya.
"Tobio, apakah shoyo menyakitimu? jika iya kau bisa membuangnya ke tempat sampah agar tidak merepotkanmu" Ucap rin. Hinata mendengus tak terima dengan pernyataan kakaknya.
"Nee-chann" Rin tertawa. Kageyama hanya tersenyum menyaksikan interaksi kakak dan adik didepannya ini.
'bukan shoyo yang menyakitiku. tapi aku yang menyakitinya'
"Tobio? kau melamun?" ucap rin. Kageyama tersadar.
"A-ah tidak rin-san" Kageyama canggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
WITH(OUT) YOU
RomanceMungkinkah awal perjodohan itu dapat berakhir bahagia? bagaimana jika perjodohan itu awal dari kesedihan? Menceritakan sebuah rumah tangga antara kageyama dan hinata yang dibangun karna perjodohan. Akankah mereka bahagia? atau akan sengsara karena...