Part 28

547 65 11
                                    

Pagi hari nya karena kantor kageyama sedang libur, jadi kageyama memilih untuk pergi keluar, ya kalian tau kan dengan siapa? biasalah.

"Tobio? sarapan dulu ya?" kageyama hanya diam dan tidak menatap hinata, menganggapnya hanya angin lalu saja.

"Tobio kau mau pergi kemana? ini kan hari libur, di rumah saja ya?" tetap tak ada respon.

"Tobio?"

"Berisik bodoh! aku mau pergi kemana pun juga tidak ada urusannya denganmu!" hinata menunduk.

"Ta-tapi aku wajib tau..." Kageyama menoleh dan menatap lelaki kecil di depannya itu.

"Wajib tau? huh? kenapa? karena kau istriku begitu? sebentar lagi kita bukan suami istri lagi, sudah ku bilang bukan? kita cerai!" hinata mematung sebentar kemudian mendongak menatap kageyama yang tengah menatapnya dengan tatapan... benci?

"Tapi aku tidak menyetujuinya tobio! aku mencintaimu, aku mohon kita selesaikan baik-baik masalah ini.. aku tidak ingin pergi darimu, tobio" Kageyama berdecak, ia terlalu muak dengan drama manusia didepannya itu.

"Selain pandai berselingkuh kau juga pandai berbohong ya, hebat hebat"

Kageyama menunduk, menyamakan tinggi nya dengan hinata dan mendekati wajah hinata, kemudian berbisik pelan di telinga hinata.

"Jika kau mencintaiku, seharusnya kau tidak selingkuh, sayang!" terkesan biasa namun efek nya begitu luar biasa bagi hinata. Jantungnya berdegup sangat kencang, paru-paru nya sedikit sesak, namun sebisa mungkin ia tahan agar tidak menangis disaat kondisi seperti ini.

"Tap-tapi–..."

BRAKK!

"Ohayou sho, ini aku bawakan kue untuk--" seseorang membuka keras pintu utama rumah kageyama dan hinata. Orang itu terkejut melihat kageyama.

"Loh sho? dia siapa?" tanya orang itu sembari membuka maskernya. IYA, betul sekali. Orang itu adalah sakusa kiyoomi, masih ingat sakusa? yang pernah jadi clien kageyama di prat sebelumnya.

"Om-omi? I-ini dia, su--"

"Oh jadi anda selingkuhan hinata, tuan sakusa?" Sakusa mengernyitkan keningnya, Ia baru saja datang padahal.

"Maksudnya? Anda siapa nya shoyo?" tanya sakusa. Kageyama tersenyum miring, ia tak menyangka jika hinata akan selingkuh dengan clien nya sendiri.

"Saya? saya suami nya dia" Sakusa melebarkan matanya, ia tak menyangka jika kageyama adalah suami dari sepupunya, hinata.

"Sho? kau tak bilang jika dia adalah suamimu" hinata menundukkan kepalanya. Memang, hinata tak bilang pada sakusa jika Kageyama adalah suaminya, ia hanya bilang jika ia telah menikah dan mempunyai suami.

"Oh? begitu? ternyata benar ya, muka polos mu itu ternyata munafik" Sakusa terkejut, ada apa ini? apa mereka sedang ada masalah?

"Hei ada apa?!"

"Ada apa? tanya saja pada selingkuhanmu itu Yuan sakusa!" sakusa mengerutkan keningnya, Ah ia paham.

Hinata mencoba meraih tangan kageyama dan menggenggamnya, dirasa ada tangan yang menggenggamnya kageyama menghempaskan kuat tangan hinata hingga sang pemilik terjatuh.

"Tobio, omi bukan selingkuhanku... dia--"

brukk

"TIDAK USAH BERBOHONG LAGI NYONYA KAGEYAMA SHOYO! aku sudah muak dengan sandiwaramu DAN KAU!!" kageyama menunjuk sakusa.

"BAWA SAJA JALANG INI PERGI, AKU TAK INGIN RUMAHKU TERDAPAT KUMAN YANG MENJIJIKKAN DISINI"

"TUTUP MULUTMU TUAN KAGEYAMA! saya dari tadi hanya diam ya, tapi saya tidak terima jika anda mengatai shoyo dengan sebutan seperti itu!"

"Omi udah mi, biar aku saja" Hinata yang telah berdiri dari duduknya karena terjatuh tadi kemudian meraih tangan kageyama.

"Tobio kita bicarakan ini baik-baik ya, kamu salah paham"

"Salah paham? jika sudah ada bukti masih mau dibilang salah paham?! lepaskan tanganku, dan aku akan segera membuatkan surat perceraian kita. Dan anda tuan sakusa, bawa saja lelaki murahan ini ke rumahmu, aku tidak peduli jika kalian akan menikah nantinya. Karena sebentar lagi aku akan tinggal bersama tsumu dan hidup bahagia." Kageyama pergi menaiki tangga dan kembali dengan 2 koper dan beberapa barang-barang hinata.

"Pergi!"

"T-tobio, ayo kita selesaikan baik-baik jangan seperti ini"

"AKU BILANG PERGI, PERGI HINATA! STOP MEMANGGILKU TOBIO!! karena kita sudah tidak ada hubungan lagi!"

"Silahkan pergi." Hinata berjongkok, memegang kaki kageyama dan memohon agar kageyama mau menyelesaikan masalah rumah tangga mereka.

"T-tobio hiks.. aku mohon, kita selesaikan bersama hiks... kau salah paham tobio... hiks" Dikarenakan kesabaran kageyama telah habis, tanpa sengaja kageyama menendang kencang hinata hingga keningnya menyentuh lantai dan sedikit terluka.

"Aku sudah memperingatkan kau ya! jangan salahkan aku jika aku kasar! Silahkan pergi, aku akan memakai rumah ini bersama atsumu nanti." Kageyama pun pergi, meninggalkan sakusa dan hinata yang sedang menangis.

"Omi, tobio–..."

"Sshhh.. diamlah" sakusa menaruh telunjuknya di bibir hinata.

"Tinggallah bersamaku hingga pikirannya membaik sho, jika ia membaik kita ajak bicara lagi" Hinata menganggu, sakusa pun membantu hinata dan membantu membawakan koper hinata. Sejenak sebelum pergi, hinata menatap rumah yang selama ini ia tinggali. Hatinya sedikit sesak, namun tidak apa. Akan ia coba lagi besok.

Flashback Atsumu POV

Cukup puas dengan hasil kerja mereka, tidak sia-sia aku memperkerjakan 2 cecurut itu, siapa lagi kalo bukan osamu dan suna. Aku pun berpamitan pada tobio untuk pergi ke cafe dekat kantor sebentar.

Saat aku keluar dari ruangan tobio, samar-samar aku melihat sepertinya para sahabat tobio masuk ke dalam ruangan tobio, aku pun mengerti dan tersenyum miring. Langkahku terus ku tujukan ke cafe, sesampainya di sana dapat ku lihat osamu dan suna yang tengah melambaikan tangannya.

"Kerja bagus buat kalian berdua, makan apa saja biar aku yang traktir" ucapku. Osamu dan suna berbinar.

"Gitu dong jadi abang" osamu mulai memesan makanan begitupun dengan suna, aku? hanya memesan 2 teh saja.

"Kau beli 2 teh? untukmu sendiri?" tanya suna. Aku menoleh dan tersenyum.

"Ini untuk tobio, Oh ya ada tugas lagi untuk kalian hari ini. Berhubung aku beli 2 teh, yang satu akan aku berikan pada tobio nanti. Osamu kau bawa obat perangsang yang aku minta kan?" Osamu mengangguk.

"Sip! aku minta kalian berdua fotokan kami saat sedang bermain nanti. Dan jangan lupa kirimkan foto itu padanya agar dia tak mendekati tobio lagi" Osamu dan suna mengangguk. Kami pun kembali melanjutkan acara makan kami yang tertunda. Hingga suara ponsel ku mengalihkan perhatianku.

Flashback Atsumu POV end

TBC

CIHUYY, author bek egen! ada yang belum tidur? so, author memutuskan untuk double up hari ini. hiyaa, agak ngga nyambung hiks.. tapi daripada ide nya ilang jadi author tulis aja. btw banyak yang emosi di prat sebelumnya ya :v

see u next part <3

WITH(OUT) YOU  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang