Part 36

537 62 17
                                    

"A-apa? H-hamil?"

Dokter pun mengangguk. Sakusa bingung, harus berekspresi bahagia atau marah. Setelah selesai sakusa meninggalkan ruangan dokter dan menuju ke ruangan dimana hinata di periksa.

Pintu terbuka menampilkan sakusa. Hinata mencoba untuk duduk dibantu dengan sakusa. Hinata menatap sakusa yang tengah menunduk.

"Omi? gimana kata dokter?" tanya hinata sembari mengelus pelan rambut sakusa.

"K-kau ha-hamil sho"

Sedetik kemudian hinata berhenti mengelus rambut sakusa. Cukup terkejut dengan pernyataan yang dikatakan sepupunya itu.

"O-omi? omi serius? di perut aku ada bayi?!" ucap hinata senang. Sakusa mengangguk. Akhirnya hinata memeluk sakusa dan sakusa membalas pelukan hinata. Bagaimana pun juga, sakusa tak bisa melawan takdir bahwa sepupunya tengah mengandung anak orang itu.

"Omi! besok kita ke rumah tobio! aku mau kasih tau tobio tentang in--"

"Tidak."

Ucapan hinata langsung terpotong karena sakusa menolak permintaannya. Hinata tersenyum. Dia tau apa yang membuat sepupunya ini melarangnya pergi kesana. Iya, takut terluka kembali.

"Omi sekali aja ya? habis itu aku janji ngga akan kesana lagi" Sakusa ragu. Namun senyum hinata meruntuhkan egonya. Hinata adalah istri kageyama.

"Baiklah, besok" Hinata berteriak senang dan mengucapkan terimakasih pada sakusa. Sedangkan sakusa hanya berdehem.

Keesokannya

Hinata mengetuk pintu rumah kageyama sembari memanggil nama suaminya. Hinata berdiri sendiri di depan pintu rumah kageyama. Sakusa? hinata meminta sakusa untuk tetap dimobil.

"Tobio? kau ada dirumah?"

Tok tok tok

"Tobi--"

Cklek

Seseorang keluar dari pintu itu. Senyum hinata luntur ketika melihat atsumu yang hanya memakai celana pendek dan kaos pendek. Samar samar hinata melihat ada bekas 'kissmark' di leher atsumu.

"A-atsumu-san? tobio ada dirumah?" Atsumu tersenyum miring.

"Ah iya, dia ada dirumah. Sedang bermain denganku, ada apa?" Hinata merasakan sesak di paru parunya. Ingin sekali ia menangis, namun ia urungkan. Bagaimana pun juga tobio wajib tau berita ini.

"Sayangg, ayo main lagi" Hinata menoleh ke sumber suara dan mendapati kageyama yang hanya memakai pakaian bawahnya, artinya dia telanjang dada.

"Hm? tunggu sebentar ya sayang. Ada kuman yang harus aku singkirkan." ucap atsumu sembari melirik hinata.

"Kuman? sia--" Kageyama terdiam melihat Hinata.

Hinata menatap kageyama tak percaya. Bibirnya bergetar dan matanya memanas. Sedangkan tangan kanan nya memegang perutnya sendiri.

"T-tobio, k-kau..."

"Apa? tumben sekali kau tidak bersama selingkuhan mu? oh atau mungkin kau sudah ditinggalkan? ohh kasian sekali" ucap kageyama dramatis. Hinata menunduk.

"Jika kau tidak ada kepentingan, lebih baik pergi." Hinata kembali menatap kageyama. Menghembuskan nafasnya pelan.

"Tobio, aku hamil"

Kageyama dan atsumu membulatkan matanya. Cukup terkejut.

"Apa kau bilang?!"

"Aku hamil tobio, anakmu" Hinata tersenyum senang. Ia berharap rumah tangganya kembali baik dengan kehadiran anak yang berada di perutnya.

WITH(OUT) YOU  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang