Halo Minna!
akhirnya up lagii, kaya yang aku bilang di part sebelumnya, kalo part ini bakal aku isi sama part kagehina yap, jadi langsung cuss aja!Happy reading
---------------------------------------------------------
Setelah kepulangan Yamaguchi dan Tsukishima, kageyama beranjak dari duduknya.
"Argh" Kageyama memekik pelan. Merasakan nyeri pada sudut bibirnya yang sedikit mengeluarkan darah. Ia tak peduli, untuk saat ini ia hanya ingin bertemu dengan Hinata.
Kaki nya menyusuri pelan tangga dan melangkah menuju kamar nya sendiri. Sesampainya di depan kamar kageyama, kageyama tak langsung membuka pintu. Ucapan tsuki benar benar mempengaruhi pikirannya saat ini.
Setelah beberapa menit berdiam diri di depan pintu kamarnya, akhirnya kageyama memutuskan untuk masuk ke dalam kamarnya. Saat pertama kali masuk, pemandangan Hinata dengan wajah pucat lah yang ia lihat pertama kali.
Kageyama mulai mendekat ke arah Hinata dan melirik jam yang ada di atas nakas. Pukul 2 dini hari. Kageyama meraih tangan Hinata kemudian menggenggamnya erat.
"Hinata, maafkan aku. Maafkan aku telah membuatmu seperti ini, kau bisa menghukumku disaat kau sadar nanti, kau bisa mencaci maki ku ataupun memukulku, kau boleh melakukan apapun tapi aku mohon, bangunlah" lirih kageyama. Tak butuh waktu lama, kageyama merasakan tangan Hinata yang bergerak di sela sela genggamannya.
"Hi-hinata? apa kau sudah bangun? Hinata?"
"Eughh, k-kageyama?" Hinata mengerjapkan mata nya pelan, menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam matanya.
"K-kageyama? jangan tinggalkan aku, aku mohon hiks. Aku ingin bersamamu kageyama hiks, jangan pergi hiks, kageyama jangan pergi!!"
Grepp
Kageyama memeluk tubuh kecil lemah itu, mengusap pelan punggung Hinata dengan penuh kasih sayang.
"Sstttt, tidak tidak, aku tak akan pergi kemanapun sho, tenanglah aku disini. Aku tak akan meninggalkan dirimu sendiri lagi." Kageyama terus mengusap punggung kecil Hinata.
"Hiks t-tapi kageyama akan pergi ke pesta atsumu-san hiks, shoyo ditinggal sendiri, shoyo tak ingin sendiri kageyama hiks, shoyo takut" Hinata semakin mengeratkan pelukannya pada kageyama.
"Tidak tidak, sekarang aku disini bersama shoyo, jangan menangis lagi ya? nanti asma mu kambuh lagi" Hinata meregangkan sedikit pelukannya pada kageyama dan mendongak menatap kageyama dengan mata yang masih berair. Dan itu sukses membuat kageyama gemas sendiri. Bagaimana bisa aku telat menyadari kalau Hinata semanis itu? pikir kageyama.
"K-kageyama apa kau sadar?"
"Hah? maksudmu?"
"Jika kau tak sadar memelukku, lebih baik tidak usah. Aku hanya tak ingin, esok kau marah marah lagi pada ku dan bilang jika kau melakukannya karena kasihan padaku dan melakukannya tanpa sadar, itu sakit." Hinata menunduk, bersiap untuk kehilangan kageyama dari sisinya.
"Kau bicara apa sho? aku sadar, aku tak akan mengatakan hal itu lagi padamu. Ajari aku ya?" Hinata menatap kageyama bingung.
"Ajari apa?"
"Ajari caraku mencintaimu sayang." Hinata blushing. Sejak kapan kageyama pintar membuat kata kata manis seperti itu? Hinata jadi malu.
°°°
"Eh? apa kau sakit sayang? pipi mu merona" Goda kageyama.
"Ishh kageyama! hentikan! aku malu" Hinata menutup wajahnya dengan tangannya. Benar benar memalukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
WITH(OUT) YOU
RomanceMungkinkah awal perjodohan itu dapat berakhir bahagia? bagaimana jika perjodohan itu awal dari kesedihan? Menceritakan sebuah rumah tangga antara kageyama dan hinata yang dibangun karna perjodohan. Akankah mereka bahagia? atau akan sengsara karena...