author : anjay udah prat 31 aje :v
tsuki : alay
author : SIAPAPUN TOLONG KICK TSUKI DARI CERITA INI
tsuki : lo author nya bego.
author : oh ya lupa, nanti gue kick lo dari cerita ini!!
tsuki : peduli? kgk.
author : anjinhOke skip aja pertengkaran tidak bermutu author dengan garem dapur
ENJOY
"K-kenma-san?"
"Hiks...aku disini shoyo hiks... kenapa kau tak pernah cerita padaku hiks..." Kenma terisak sembari memeluk hinata. Hinata tersenyum dan menatap kuroo.
"Kalian belum punya momongan? tidak asik sekali. Padahal aku ingin menggendong keponakan!" ucap hinata. Kenma melepas pelukannya dan menatap hinata intens.
"Hum, padahal aku juga ingin punya anak. Tapi kenma selalu menolak jika diajak aktivitas malam" Kenma menoleh dan menatap tajam kuroo. Sedangkan kuroo hanya tersenyum miring.
"BENAR BEGITU?!" Hinata memegang bahu kenma.
"Kenma-san?! K-KAU...hiks...kau tidak mau memberiku keponakan?" ucap hinata sambil berpura-pura menangis.
"A-ah bukan begitu sho... Ah kau ini kuroo!"
"TIDAK MAU TAU! AKU INGIN PONAKAN DARI KENMA-SAN! HUAAA" Kenma panik, sedangkan kuroo hanya bisa menahan tawanya. Pintar juga si chibi ini ya.
"B-baiklah! aku akan buat nanti dengan kuroo, tapi kau jangan menangis lagi oke?" Hinata tersenyum, dan mengacungkan jempolnya.
"Kenma, ayo kita keluar. Waktunya gantian dengan yang lain" Kenma pun mengangguk dan sesi jenguk-menjenguk pun dilakukan hingga sakusa masuk terakhir.
Ya seperti yang kita tau, jika sakusa hanya sendiri sekaligus dia juga sepupu hinata, maka dari itu sakusa meminta urutan terakhir untuk menjenguk hinata. Sekalian menemani hinata, begitu katanya.
Sakusa pun masuk kedalam, namun sebelum masuk ke dalam tsuki memanggilnya, "Tuan sakusa, kami pulang dulu ya? karena besok kami juga harus bekerja, kami percayakan hinata padamu"
Sakusa mengangguk dan masuk ke dalam. Menutup pintu nya dengan hati-hati. Pemandangan pertama yang ia lihat adalah, hinata yang tengah berdiam diri, menatap kosong ke arah depan. Bahkan bunyi pintu ditutup saja ia tak menoleh sedikitpun.
"Shoyo..." panggil sakusa. Hinata masih belum menyadari keberadaannya.
"Sho?" ucap sakusa sembari memegang tangan hinata.
"Eh tobio? kau kemana saja? aku merindu–...Eh omi hehe" Sakusa menghela nafas pelan. Ternyata anak ini memikirkan lelaki brengsek itu.
"Sho lupakan kageyama oke? Dia sudah keterlaluan" Hinata menundukkan kepalanya kemudian menggeleng pelan.
"A-aku men-...cintainya" Sakusa menghela nafas pelan, ia tau jika hinata mencintai kageyama, tapi saat ini hinata juga terluka karena kageyama.
"Sho–..."
"Jangan paksa aku Omi. Aku tau tobio pasti dijebak oleh atsumu-san. Kau mau membantuku kan?" ucap hinata yang seakan tau isi pikiran sakusa saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
WITH(OUT) YOU
RomanceMungkinkah awal perjodohan itu dapat berakhir bahagia? bagaimana jika perjodohan itu awal dari kesedihan? Menceritakan sebuah rumah tangga antara kageyama dan hinata yang dibangun karna perjodohan. Akankah mereka bahagia? atau akan sengsara karena...