Keesokan harinya, hinata dan kageyama sarapan seperti biasanya. Bagaimana bisa mereka sarapan bersama dengan santai sedangkan kemarin sangat ribut? Ya.. pagi tadi kageyama telah menunggu hinata di luar kamar, tepat sebelum hinata keluar dan saat hinata keluar, kageyama segera memohon maaf pada hinata hingga memegang kaki hinata.
Jelas hinata merasa tidak enak bukan? apalagi kageyama suami nya, mana mungkin ia tega membiarkan suami nya berlekuk lutut di hadapannya. Hinata masih punya hati nurani yang lembut.
"Shoyo, aku berangkat dulu ya. Jaga dirimu baik baik" ucap kageyama. Hinata mengangguk kemudian menghantarkan kageyama sampai ke depan pintu utama.
Kageyama menjalankan mobil nya menuju kantornya. Di tengah perjalanan, ponsel kageyama berbunyi yang mengharuskan kageyama mengangkat ponselnya. Namun tidak, saat akan di angkat, ponsel kageyama terjatuh tepat di bawah kakinya, dengan segera kageyama membungkuk dan mengambilnya.
Karena saking sibuknya meraih ponsel yang ada di kaki nya, kageyama tak memperhatikan jalan dan berujung hampir menabrak seseorang. Dengan segera kageyama turun dari mobil dan melihat keadaan orang itu.
"Gomen, apa kau tidak apa-apa?" tanya kageyama. Orang itu mendongak, kageyama melebarkan matanya, d-dia?
Hinata POV
Prangg!
aku cukup terkejut menatap bingkai foto yang terjatuh karena aku tak sengaja menyenggolnya saat sedang menyapu. Perlahan aku pun membungkuk dan mengambil bingkai foto itu.
Deg, kenapa? kenapa harus foto pernikahanku?
"Ahh hentikan sho! Rumah tanggamu pasti akan baik-baik saja! Ini hanya sebuah insiden saja" ucap ku pada diriku sendiri. Aku menaruh bingkai itu di atas meja dan membersihkan sisa kaca yang berserakan di lantai.
Seusai menyapu, aku pun kembali untuk mengambil bingkai foto itu dan mengganti kacanya dengan kaca yang baru. Setelah selesai, aku menaruh foto itu di tempat semula.
"Ntahlah, aku hanya punya firasat buruk tentang rumah tangga kita, tobio"
Hinata POV end
"KAU?!"
Kageyama melangkah mundur saat tau siapa orang yang telah ditabraknya. Orang itu berdiri dan menatap kageyama dengan senyumannya, lebih tepatnya senyum pembalasan dendam(?)
"Oh? tobio-kun? hisashiburi?" Yap, dia adalah miya atsumu, mantan kekasih kageyama.
"KAU?!" kageyama menarik kerah baju milik atsumu, "KAU YANG MENEROR SHOYO BUKAN?!"
"Eh? apa kau punya bukti atas tuduhanmu itu, tobio-sama?" atsumu menyeringai dikala kageyama melepas cengkraman pada bajunya. Sedangkan kageyama terdiam, ia lupa bahwa ia belum punya bukti untuk membuat orang didepannya itu mengaku.
"Are? kenapa diam? masih saja ya kau dengan istri kecilmu itu, padahal dia telah bermain dengan pria lain dibelakangmu" Kageyama menatap atsumu tajam, apa maksudnya?
"Apa maksudmu bodoh?! jangan membuat bara api lagi dalam rumah tanggaku!!" Atsumu mengambil ponselnya dan memperlihatkan Hinata yang sedang duduk di depan halaman rumahnya dengan seorang pria? Bahkan pria itu membawa buket bunga?
"Cih! kau pasti berbohong! Aku tau shoyo tidak akan mendua dibelakangku!" ucap kageyama.
"Maafkan aku, sayangnya aku berkata benar dengan apa yang ada di foto ini. Oh? padahal baru saja bahagia membangun rumah tangga, eh ternyata istrinya memiliki simpanan dibelakang suaminya, ups" ucap atsumu sembari mengompori kageyama.
KAMU SEDANG MEMBACA
WITH(OUT) YOU
RomanceMungkinkah awal perjodohan itu dapat berakhir bahagia? bagaimana jika perjodohan itu awal dari kesedihan? Menceritakan sebuah rumah tangga antara kageyama dan hinata yang dibangun karna perjodohan. Akankah mereka bahagia? atau akan sengsara karena...