Part 23

815 81 14
                                    

Hallo minna!
lama ngga up, kangen ga? hehe :v
yang penasaran langsung baca aja ya, arigatou!
----------------------------------------------------------

Kageyama telah mengirimkan pesan kepada teman temannya. Kageyama mengajak tsukishima dan yang lainnya untuk berdiskusi di rumah Kageyama. Kebetulan Hinata juga telah tertidur bersamanya tadi.

Setelah menunggu sekitar 35 menit, akhirnya tsukishima dan yang lainnya telah berada di ruang tamu rumah Kageyama. Kageyama terdiam. Hal itu membuat bokuto bertanya tanya, mengapa Kageyama terdiam.

"Kageyama? ada apa kau memanggil kami kesini?" tanya bokuto.

"Aku ingin mendiskusikan pelaku teror pada shoyo kali ini. Tadi shoyo menerima paket kotak kecil yang isi nya sebuah note kecil. Beruntung aku dulu yang membukanya, jadi dia tak terlalu terkejut." jelas Kageyama.

"Lalu? apa hubungannya dengan diskusi malam ini?" tanya iwaizumi. Kageyama mengambil kotak kecil yang ia maksud tadi, meletakkannya di atas meja agar teman temannya bisa melihatnya satu persatu.

Mereka terkejut. Tidak tidak, bukan pada kata yang tertulis di kertas itu. Namun nama pengirim yang tertulis dipojok kanan note kecil itu.

"Mr. O? siapa dia?" tanya tsuki.

"Maka dari itu, aku juga bingung. Aku tak mempunyai kenalan berinisial O selain oikawa-san." ucap kageyama.

"Kita perlu menyusun rencana." ucap kuroo setelah berdiam diri lamanya.

"Rencana? rencana apa?" tanya bokuto.

"Kita akan menjebak orang ini, bagaimana?" ucap kuroo.

"Menjebak? bagaimana caranya? kau tau yang mengirimkan paket ini selalu kurir. Haruskah aku bertanya pada kurir siapa pengirimnya?" Kageyama menghembuskan nafasnya lelah. Semua ini salahnya.

"Serahkan padaku dan kenma" ucap kuroo. Mereka saling memandang satu sama lain. Benar juga, kenma kan pandai dalam hal ponsel dan melacak kan.

"Boleh juga, tumben pinter kur" ucap bokuto.

"Kar kur kar kur, lo pikir gue ayam apa? jelas pinter lah. gue mah selalu pinter dari lahir!" kuroo menunjukkan senyuman manisnya, tentunya penuh dengan kesombongan.

"Najis!" mereka serempak mengucapkan kalimat itu, kecuali kuroo pastinya.

"HIDOII!!"

"Sudahlah, sekarang lebih baik kita menyusun rencana yang lainnya. Aku tak tahan jika Hinata terus di teror" ucap tsuki. Mereka pun melanjutkan diskusi mereka hingga selesai dan pamit untuk pulang ke rumah masing masing.

°°°

Paginya, Kageyama turun dari atas untuk sarapan bersama hinatanya. Telah menjadi rutinitas bukan? setelah menyelesaikan sarapannya, Kageyama segera berangkat ke kantor kerja nya tak lupa untuk berpamitan dulu dengan sang istri.

"Tobio, aku takut jik--"

"Sssttt, tidak apa apa shoyo. aku disini bersamamu. aku berangkat kerja dulu ya? nanti malam aku akan pulang" ucap kageyama sambil mencium kening hinata.

"Un! cepatlah pulang tobio"

"Pasti, aku berangkat dulu ya sayang!"

"Hati hati tobio" Hinata tersenyum menatap kepergian kageyama. menghembuskan nafas pelan dan melanjutkan pekerjaannya.

Ting tong

WITH(OUT) YOU  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang