Pagi ini, kediaman Arkatama kedatangan seorang wanita cantik nan seksi yang ingin bertemu dengan mantan suaminya. Alyana memutuskan untuk masuk ke dalam hidup mereka. Dia tidak menginginkan Arrayyan. Wanita itu hanya menginginkan harta dan kekayaan keluarga Arkatama, tidak lebih. Alyana yakin, Arrayyan pasti mau menerimanya. Secara, dia adalah ibu kandungnya. Namun, Arrayyan sama sekali tak mengharapkan kehadiran Alyana. Dia tak pernah tahu, sesosok ibu kandung yang telah menyia-nyiakannya. Kebencian itu tertanam ketika tak sengaja mendengar perbincangan Papa dan Omanya.
Malam itu, Arrayyan ingin menunjukkan hasil menggambarnya pada sang Papa. Sayangnya, hal tersebut tak bisa terwujud karena dirinya tak sengaja mendengar perdebatan diantara Arsyan dan Anatasya. Suasana hati yang semula cerah, kini berubah suram ketika mengetahui fakta yang selama ini disembunyikan. Arsyan mengira jika putranya sudah tertidur, begitu juga dengan Anatasya.
"Arsyan! Seharusnya, kamu bisa membuka hati untuk wanita lain. Mama nggak tega melihat Array yang tumbuh tanpa merasakan kasih sayang seorang ibu, nak!"
"Nggak bisa, Bu. Arsyan trauma."
Sudah hampir enam tahun, Arsyan menetap pada status duda beranak satu. Padahal, ada banyak wanita yang ingin menjadi istrinya. Hanya saja Arsyan belum siap membuka hati karena takut terluka untuk kedua kali. Kepergian Alyana yang lebih memilih pria kaya raya membuatnya tersadar, jika dirinya harus membuat perusahaan yang sekarang sudah kembali berkembang menjadi lebih berkembang lagi. Dia yakin, Tuhan pasti akan mengirimkan wanita untuk dijadikannya sebagai istri dan ibu bagi putranya.
"Ingat, nggak semua wanita itu sama. Alyana memang bukan wanita yang baik. Dia pergi meninggalkan kamu dan Array di saat perekonomian kita menurun. Kamu harus bisa lupain dia, Syan! Mama tau, dia itu cinta pertama kamu. Tapi, kamu nggak boleh terpaku sama dia! Dia udah bahagia dengan pria pilihannya!!"
"Sekarang, Arsyan sudah kembali kaya! Arsyan yakin, Alya pasti mau rujuk!!"
"Jangan gila kamu! Alyana bukan wanita baik-baik!! Yang ada, dia cuma ngincer harta kamu aja, Syan!!"
Arrayyan membeku. Selama ini, dia tak pernah mendengar apapun tentang wanita yang melahirkannya. Arsyan dan Anatasya sengaja menyembunyikan rapat-rapat darinya. Namun, siapa menyangka, Arrayyan malah tak sengaja mendengar obrolan mereka yang membahas tentang Alyana. Wanita yang ternyata bukan sesosok istri dan ibu yang baik. Merasa perdebatan semakin panas, Arrayyan pun memilih pergi. Membiarkan sang Papa berada di dalam pendiriannya yang hanya terpaku pada satu wanita di kala itu. Sayangnya, takdir tak berpihak pada Arsyan. Setelah kehadiran sekretaris baru bernama Alisya, dia pun langsung merasa tertarik padanya. Alisya memiliki pesona yang memikat hingga mampu membuat Arsyan jatuh cinta.
Suara kegaduhan di luar gerbang berhasil menarik perhatian keluarga Arkatama yang hendak sarapan. Dimulai dari Arsyan, dan disusul oleh Anatasya serta menantunya. Sedangkan Arrayyan tak peduli. Anak laki-laki itu ingin menghabiskan sarapannya secepat mungkin. Dia merasa malas mendengar ocehan pagi dari gadis yang sangat ingin dipanggil Bunda olehnya. Namun, itu tak akan pernah terjadi. Bagi Arrayyan, tidak ada yang bisa menggantikan posisi Alisya di hatinya.
"BUKA GERBANGNYA, PAK TUA!!" teriak Alyana murka.
Arsyan memalingkan wajahnya melihat Alyana yang memakai pakaian kurang bahan tersebut. Menyadari jika suaminya telah melihat aurat wanita lain, Aishla pun refleks menarik tangannya hingga membuat Arsyan berbalik badan. Mereka sama-sama belum tersadar. Tak sengaja, manik mata keduanya saling bertemu. Arsyan tersenyum tipis membuat istri mungilnya tersadar. Aishla segera melepas tangannya. Namun, ditahan oleh Arsyan. Pria itu melingkarkan satu tangannya ke pinggang Alisya dan menariknya. Posisi mereka terlihat begitu intim. Anastasya dan satpam rumah langsung menundukkan kepala. Tak berani menyaksikan hal yang sudah diduga. Arsyan sering melakukan hal tersebut hanya demi mengusir nyamuk pengganggu sepertinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Bukan) Suami Idaman
SpiritualAishla terpaksa menikah dengan duda beranak satu demi memenuhi permintaan sang majikan yang telah dianggapnya sebagai ibu. Aishla kira, dia akan diperlakukan dengan baik setelah menyelamatkan reputasi keluarga Arkatama. Namun, dugaannya salah. Justr...