Kamar 9: Oh, Gen Romantis

30 4 0
                                        

Minggu perkuliahan yang cukup padat. Sebagai mahasiswa baru tentunya Shopee adalah sekian yang harus cepat menyesuaikan diri. Terlebih kesialan menimpanya pagi ini karena mendadak sang dosen matkul pertama mengabarkan akan mengadakan kuis lisan. Bayangkan, baru saja operasional kampus mulai, sang dosen langsung memberi informasi seperti itu yang sukses membuat kelas  B kepanasan.

Tak mau kuis pertama menjadi alasan mood jelek, Shopee sudah menyalakan vidio pembelajaran yang dibagikan kawan kelasnya dari kating yang katanya sih, terpercaya. Semoga saja, terpenting materi dalam genap dua minggu yang diajarkan ada yang masuk ke kepalanya. Shopee belajar di luar kamar bahkan, meminimalisir pengganggu meskipun seseorang yang harus diwaspadai sedang tak berada di tempat.

Kalau dihitung, ini sudah hari ke lima sejak Zalwa menghilang. Penasarannya pada lingkungan keluarga gadis itu belum membuahkan hasil jawaban karena selain Felicia bungkam, Kiara juga mengatakan memang tidak perlu ikut campur terlalu banyak. Shopee menebak keluarga gadis itu cukup bermasalah, bisa saja kalau ikut campur, malah akan berdampak pada Zalwa.

Niatnya Shopee ingin ke ruangan belajar. Maka dari itu pasang kakinya melangkah ringan ke arah yang ia yakini menuju ke sana. Sambil terus melihat vidio di ponsel, Shopee sesekali menaikan pandangan ke depan agar memastikan tak ada orang. Dan cukup yakin dengan instingnya ia tidak akan menbarak orang—

"Anjir."

— harusnya.

Wajah Shopee langsung panik dan segera ia menegakan tubuh cepat pasca tubuhnya terhuyung ke belakang karena menabrak orang, lagi. Berkali umpatan ia layangkan dalam hati atas kebodohan dirinya. Lagian pake mata aja Shopee suka nabrak, gimana engga lihat sekitaran?!

"Demen banget sih nabrak."

Matilah Shopee sekarang dan sungguh jika ada lubang, ia akan mengubur dirinya segera. Senyum sinis lelaki itu semakin membuatnya ingin menghilang saja dari dunia. Dari sekian banyaknya manusia kenapa harus lelaki pemilik mata sayu ini?!

"Persiapan lisan?" Vidio pembelajaran Shopee masih berputar dan menarik atensi Vrano.

"Iya." Buru-buru gadis itu mengantongi ponselnya.

Vrano terkekeh kecil, sedikit menyipit pada si gadis yang terus melihat ke arah lain. "Santai aja kali, kayak liat setan."

Maunya begitu, tapi masalahnya jantung Shopee rasanya mau melompat keluar hanya dengan menatap mata legam lelaki ini. Kembali wajahnya ia tolehkan ke arah lain. Asal engga melihat langsung mata si lelaki mungkin Shopee bisa tenang.

"Mau ke ruang belajar atau Ruas?"

"Ruang belajar sih," kata Shopee tadinya, hingga alisnya menekuk cepat saat melihat jam di ponselnya, "buset cepet banget waktu. Mana sempet kesana!"

Perasaan ini masih pagi, tapi kenapa tiba-tiba sudah pukul 07.00 saja?! Sekitar 30 menit lagi kelas pertama akan mulai, artinya ujian lisan juga segera dimulai.

"Asik banget nabrak orang sih."

Wajah Shopee kembali terasa panas. Bibirnya agak mencebik kesal. "Berisik ah, lo sendiri engga berangkat?"

Pandangan lelaki itu turun, memperhatikan layar ponselnya. Barulah kembali menatap Shopee. "Jam berapa masuk?"

"Sekitar 30 menit lagi."

Sektor 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang