Kamar 5: Lulaby Ospek

29 7 2
                                    

Ospek masih berlanjut dan itu yang sekarang sedang Shopee jalani. Tapi sambil ngemil dulu, baru juga baris tapi gadis ini telah mengunyem roti unyil hasil rampokan dari teman barunya yang terverikasi jago masak. Dan Shopee La Dase pun terverifikasi suka makan, apapun masalahnya akan Shopee hadapin. 

Tapi sambil makan. Kasih gadis ini beberapa cemilan, maka ampuh menetralkan kegilaannya. Namun ada waktu dimana kelakuan rakus Shopee menjadi pemicu amarah member kamar karena rupanya ia sangat suka menyolong makanan. Entah perut karet atau pada dasarnya rakus, jika Shopee La Dase melihat ada makanan dilemari penyimpanan khusus kamar 4 di dapur, jangan harap besoknya masih utuh. Selaku PJ kamar Felicia terpaksa memberi aturan ketat pada Shopee yang dicurigai Zalwa punya gen kayak Swiper.

Padahal Zalwa juga sering comot makanan orang lain, walau diatas Zalwa masih ada Shopee. 

"Pe udah woi, nanti disita loh." Yuyun namanya, mereka ketemu tepat hari pertama Ospek yang kebetulan lagi sama-sama mencari area Ospek khusus anak Manajamen. maklum saja karena fakultas Ekonomi dan Bisnis terdiri dari berbagai prodi, dan karena Kiara satu fakultas dengannya Shopee nebeng ke dia begitupun sebaliknya.

"Hoh? Bentar lagi." Dengan skill sembunyi dibalik badan titannya Izat dan Aziz---maba lain yang kenalan sama Shopee berkat Yuyun yang udah bestian sama Izat sejak orok dan Aziz merupakan kenalan Izat, jadinya mereka berempat terus saling tukar informasi---Shopee buru-buru menelan rotinya, alhasil ia jadi tersedak sampai menepuk dadanya karena merasa sesak. "Uhuk! Uhuk! Tolonggg aku sekarat!"

"Bego ahh!"

Belum sempat Yuyun memberikan botol airnya, Aziz lebih dulu menyerahkan tumbler airnya pada gadis itu dengan raut datar. Sepertinya Aziz akan jadi calon panggeran es Akuntansi, dibanding Izat sama Yuyun, si Aziz ini benar-benar pendiam mengingatkan Shopee pada sosok PJ kamarnya, Felicia Davindra yang kayaknya lupa install fitur senyum pas lahir ke dunia. Omong-omong meski Aziz pendiam, satu hal yang Shopee sadari kalau lelaki ini cukup perhatian dan peka, tipe yang sepertinya sedikit bicara namun banyak bertindak.

"Makasih ya bro." Shopee memberikan kembali tumbler Aziz, tersenyum lebar pada lelaki itu yang hanya membalas anggukan. Sekali lagi Shopee hanya tersenyum, memperhatikan lekat wajah Aziz yang terasa familiar. 

Kok mirip ya?

"Kita baru ketemu sekarang."

Sudut bibir Shopee kontan terukir saat mendengar kalimat penegas itu lagi keluar dari mulut Aziz. Rasanya ia jadi sedikit bersalah pada cowok ini karena dihari pertama bertemu, Shopee sudah menodongnya dengan berbagai tuduhan kalau dia adalah cowok yang sama dengan cowok yang Shopee temui di rumah sakit setahun lalu. Tapi sepertinya Shopee salah.

Mana mungkin orang meninggal bisa hidup lagi kan? Ini bukan dunia fiksi yang bisa mewujudkan itu, walau Shopee sedikit berharap. 

"Ayo baris sesuai gugus ya!" Para kating PJ gugus mulai memberi arahan.

Kebetulan Aziz dan Shopee ada di gugus yang sama, jadi mereka berjalan beriringan bahkan baris sebelahan. Mudah bagi Shopee berbaur meski ia sedikit kesulitan bicara, namun makin lama gadis itu sudah mengenal teman gugusnya. Berbeda dengan Aziz yang cenderung diam dan hanya menyimak. 

"Oke gugus Pengacara!" Panggil dia Kema ataupun Onel, mahasiswa semester 5 yang masih aktifnya berorganisasi ditengah era gempuran kerjaan bisnis dan kuliah. Percayalah lelaki pemilik suara cempreng ini punya energi positif yang banyak, bahkan Aziz yang lempeng aja berasa kesedot energinya hanya dengan melihat katingnya itu. "Siapa kita?!"

"Pengangguran banyak acara!" Serentak anak gugus Onel berseru heboh.

"Pengacara yuhuuu!"

Dan ini adalah hal paling memalukan yang Aziz lakukan, terkutuklah teman gugusnya yang dengan pede memilih pose kiyowo ala idol K Pop. Sepertinya gugus Aziz mayoritas K-popers, tapi iya harus pose lucu gini?!

Sektor 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang