Vrano berjengkit kaget saat Rian tiba-tiba menepuk bahunya keras, mengagetkan. Ia hanya terkekeh geli seraya menyipit sayu pada Rian. Dia hanya balas tersenyum lebar sampai sederet giginya terlihat.
"Anjing," maki Vrano tentu dengan senyum manisnya.
Masih dengan senyumnya bahkan kali ini Rian berpose seperti yang pernah dilakukan Shopee. Gaya Shopee punya nama kalau engga salah.
Supernova cute?
Entahlah, yang pasti Rian dengan gaya itu sangat menjijikan. Sedangkan Shopee jelas terlihat lucu.
"Jijik anjing."
"Eh, setan mulut lu nista banget," katanya, tangan Rian ikut menampol pipi Vrano geram.
"Gapapa, anjing tuh, gemesin."
"Kalian anjing, gue manusia," kata Ikawa dengan wajah lelahnya. Matanya tak lepas dari benda persegi panjang.
Rian dan Ikawa tengah lewat di gedung anak akutansi dan bertemu dengan Vrano bersama 3 temannya. Sempat Ikawa meminta Rian untuk tidak menyapa Vrano karena mata Ikawa terlihat tidak suka menatap penampilan dua cewek teman Vrano yang tampak sexi bagi Rian. Pada dasarnya Ikawa memang good boy, mungkin tidak terlalu suka melihat cewek dengan pakaian seketat itu. Namun pada akhirnya Ikawa mengekori Rian yang duluan menghampiri Vrano guna mengagetkannya. Sengaja pasti Rian.
"Bae, siapa tuh?" Chilisa tanpa takut merengkuh leher Vrano posesif dan menatap dengan sorot menggoda pada Ikawa dan Rian.
Sontak saja Ikawa memasang tatapan datar dengan sedikit alis mengkerut kesal. Terang-terangan menunjukan gesture jijiknya. Rian hanya tersenyum miring karena sudah biasa melihat pemandangan seperti ini. Dalam dunia perbuayaan tentu Rian telah menekuni sikap cewek yang spek seperti ini.
Rian juga punya pacar binal kayak gitu. Cuman modelan Chilisa ini, euy Rian juga mikir dulu.
Vrano tetap tenang dengan senyuman masih bertahan di bibirnya. Bahkan dirinya tidak menunjukan gesture terganggu kala Chilisa meniup kupingnya, sengaja.
"Jangan mulai lonte," cibir Riya dengan kekehan, matanya fokus pada ponselnya.
Chilisa tentu memberikan pelototan tajam pada kawannya itu. "Gue manja ke cowok gue doang."
Ikawa dan Rian langsung saling pandang dengan dua mata membola tidak percaya. Pikiran ke duanya jelas memikirkan hal sama perihal ucapan Chilisa tadi. Nah, Ikawa sih jelas langsung berkomentar di hatinya, yang pasti komentarnya engga baik. Kalau Rian cuman menunjukan ekspresi prihatinnya.
Bukan apa-apa, tapi serius. Vrano engga bercanda nih?
"Baby girlmu menantang," ucap Ikawa kaku seraya menepuk bahu Vrano guna menghilangkan rasa canggung.
"Ahaha, jangan macam—"
"Apaan baby girl, huh?!" nyolot Shopee tiba-tiba muncul dan gadis itu bersama Nina dan Inara.
Ikawa langsung teringat dengan Fawaz. Sempat ia ingin memberitau kalaj ia sedang bersama Inara sekarang. Namun mengingat jadwal Fawaz itu padat membuat Ikawa mengurungkan niatnya. Jadi dia diam-diam cuman memotret sebagian tubuh Inara dan mengirimnya ke Fawaz. Engga full, dia engga berani. Takut disangka kriminal, ini ajah Ikawa deg-degan parah takut kepergok dan dikira paparazi. Ilmu ini dia dapatkan dari Zalwa yang pernah ngestalk cowok untuk temannya.
Bahkan Zalwa tidak segan mengambil full body.
Jangan contoh kawan-kawan ini tidak baik. Dan ingatlah, Ikawa itu bayi yang baru kenal soal hubungan persahabatan. Jadi ngekor ajah tuh apapun yang dilakuin sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sektor 3
Fiksi RemajaMereka hanya sekumpulan mahasiswa biasa yang tinggal di asrama suatu universitas, sektor 3. Wilayah asrama mereka berada di sektor 3. Asrama yang terdiri dari 3 gedung yang didesain berbentuk U. Serba tiga jadi yah, ish, ish. Tenang, isinya makhluk...