Sektor 3

Kamar 24: Engga Ada Pasangan, Tetep Punya Cerita

"Ada saatnya aku engga turutin keinginan kamu untuk pertahanin apa yang aku punya. Aku sadar, itu berhak aku lakukan."
- Nina

Sektor 3

Isnina bersaudara.

Nina Isnina itu asli orang Bogor dimana keluarganya merupakan keluarga pembisnis rata-ratanya. Ke dua orang tua Nina dan Nini—Ibunya bernama Mina, Ayahnya bernama Santosa—menekuni bidang bisnis juga dan lumayan terkenal di daerahnya. Kakek dari Ayah pun seorang pembisnis yang masih sampai sekarang menekuni itu. Tadinya bisnis kakek mereka ingin diwariskan pada Isnina kembar, karena mereka adalah cucu pertama di keluarga. Ada sepupu cowok mereka tapi masih SMA.

Namun karena Isnina kembar tidak menekuni bisnis, Kakek mereka mewariskan itu akan diserahkan pada Ayah si kembar sebagian dan separuhnya untuk sepupu cowok mereka.

Kakek dari Ayah mereka hanya memiliki dua anak dan itu cowok semua. Ayah Nina dan Nini anak pertama, sedangkan—paman Gatta— anak ke dua dan memiliki dua anak cowok yang satu SMA dan yang satu masih kelas enam SD. Nina dan Nini hanya memiliki sedikit sepupu dari Ayah. Apalagi dari Ibu mereka, Ibunya merupakan anak semawata wayang dan ke dua orang tua Ibu mereka sudah meninggal.

Mina dan Santoso adalah dua orang tua yang sangat menyayangi Nina dan Nini. Ke duanya mendapatkan perlakuan yang sama. Tidak ada yang beda, bahkan ke dua orang tuanya sangat adil dalam membelikan sesuatu. Hanya saja ....

Sikap ke duanya yang memiliki perbedaan.

Nini Isnina kembarannya Nina. Memiliki sebuah sifat yang suka membuat Nina kerepotan. Sepertinya ini turun dari sifat Ibu mereka yang notebanenya anak satu-satunya dan dimanjakan oleh almarhum Kakek dan Nenek mereka. Karena dari situ, Ibu mereka mempunyai keinginan yang kuat dimana kalau tidak turuti Mina akan melakukan segala cara dan harus mendapatkan itu. Namun Mina masih bisa mengontrol itu semua dan membuat sikapnya ini menjadi baik.

Dan itu sepertinya turun ke Nini. Dari kecil, mereka tidak dibedakan satu sama lain. Namun kerap kali Nini suka meminta lebih bahkan egois dengan permintaannya. Nini juga sering mengambil barang Nina dengan seribu alasannya.

Nina hanya menerima itu dan mencoba mengalah. Karena Nina sangat sayang Nini. Dari dulu Nina selalu diberi wejangan untuk menyayangi satu sama lain dan menjaga satu sama lain. Itulah yang Nina lakukan sampai sekarang. Meski harus mengorbankan hal yang dia punya, Nina tidak masalah selagi itu Nini dan kembarannya bahagia.

Namun berkat Felicia kemarin sepertinya ada pikiran Nina yang terbuka. Bagaimana seharusnya ia bersikap atas permintaan Nini. Selama ini Nini melakukannya atas rasa sayang katanya. Nini selalu mengatakan kalau mereka harus saling mengerti untuk saling menyayangi.

Tapi apa salah jika Nina merasa sedikit tidak adil disini? Nina kadang kala merasa hanya dirinya yang mau mengerti Nini, sedangkan Nini sendiri selalu bersikap egois. Tapi Nina mencoba menepis itu semua demi hubungan mereka agar baik-baik saja.

Salah kalau orang mengira ia tidak pernah berontak atas permintaan Nini. Dulu saat mereka kelas 3 SMP. Sepertinya itu kala pertama Nina bertengkar dengan kembarannya. Dimana saat itu Nini memaksa meminta sebuah sweater rajut pemberian Yoshi saat itu. Sedangkan Nina sangat menyayangi sweater pemberian dari si kembar Handroko.

Saat itu yang Nina pikirkan hanya mempertahankan pemberian Yoshi. Berakhir Nini memukul Nina karena tidak mau memberikan sweater itu dan kata Nini dulu padahal Nina bisa meminta lagi ke Yoshi. Tapi Nina tidak bisa, baginya barang ini sangat penting dan meski Yoshi akan membelikan lagi. Nina rasa itu akan berbeda dan ia tidak mau itu.

Saat ini, Nina kembali sendirian di kamarnya. Ke lima kawan kamarnya memiliki jadwal kuliah di pagi hari hingga siang nanti. Sedangkan Nina baru ada jadwal kuliah saat jam dua siang nanti. Namun Nina tidak benar-benar sendirian. Ada kembarannya disini yang juga ada jadwal mata kuliah siang.