Kamar 30: Day With Inara

12 3 0
                                    

"Gagal terus? Berarti kita diminta untuk lebih sabar lagi dan terus usaha sampai di titik berhasil. Karena pil pahitnya dalam kegagalan akan menentukan kamu mau berjalan lagi atau nyerah dalam keputusasaan."

- Fawaz Shabir Arrahmah

Sektor 3

Bilha Priyanka Inara.

Tidak, dia bukan murid dengan label ikoninknya kelas. Ia hanya mahasiswi biasa yang cukup pemalu dan alakadarnya dalam berinteraksi. Gadis manis yang cukup ramah meski sedikit ada jarak yang dibuat Inara karena tampak mencemaskan sesuatu.

Inara juga tidak pintar, tidak bodoh. Ia biasa saja, sebisa mungkin ia mengerjakan tugas dosen dan mendengarkan segala materi yang dibawakan para dosennya. Apalagi Inara cukup menikmati kehidupan sekolahnya yang sekarang, meski masih ada bayang pembully itu di sini. Semua teman kelasnya pun ramah padanya, meski ia tidak terlalu berbincang banyak karena masih malu.

Namun satu yang tidak disangka dari seorang Bilha Priyanka Inara.

Frengky Bumitara. Yah, semodern dan selokal itu nama kepanjangannya yang terdiri dari dua kata. Namanya menjadi ikonik kelas karena selain sederet mahasiswa di universitas ini yang merupakan kutub utara, Frengky tergolong murid cerdas.

Lalu apa hubungannya dengan Inara?

Oke, Frengky si kutub ini dari awal ospek tidak terlihat dekat dengan siapa pun. Hanya segelintir mahasiswa yang bisa tahan di dekat cowok ini. Salah satunya Ahmad, yang bisa dibilang kebalikan dari sikap Frengky tapi entah gimana judulnya dia bisa deket sama Frengky. Kenapa engga ada yang tahan dekat Frengky?

Yah, siapa yang tahan berbicara sama orang yang cuman merespon ya, Iya, oke, oh. Orang juga mati kutu kalau digituin. Capek kalau kata mereka yang udah coba mendekatkan diri dengan si dingin Frengky.

Oke, sekali lagi, jadi apa hubungannya dengan Inara?

Lihat kejadian ini.

"Frengky, Frengky, boleh lihat catatanmu yang minggu lalu?" Inara adalah sederet orang yang tahan mengajak bicara Frengky.

Namun disinilah perbedaannya.

"Boleh," jawab Frengky dengan nada santai tidak dingin seperti biasa.

"Hehe, semangat, yah. Frengky," kata Inara tidak ingin canggung. Meski begitu Inara tau Frengky tidak akan membuatnya canggung.

Yups, Inara merupakan orang pertama di kelas ini yang berhasil membuat si dingin Frengky sedikit melunak dan Frengky adalah orang pertama yang membuat Inara tidak canggung di kelas ini.

Memang, sebelum berkenalan dengan teman kelasnya. Dari awal pendaftaran masuk ke universitasnya. Inara sudah bertemu Frengky. Saat itu Inara lupa membawa matrai dan untung ada Frengky yang mempunyai matrai lebih. Di sana tanpa sadar ke duanya melakukan pendaftaran bersama bahkan prodi jurusan mereka sama.

Setelah itu ke duanya tidak bertemu lagi, bahkan baik Frengky dan Inara sama sekali tidak tau nama masing-masing. Sekedar bertukar nomor pun tidak.

Sampai mereka kembali dipertemukan di ospek. Frengky duluan yang menyadari keberadaan Inara yang saat itu canggung. Namun seiring berjalannya waktu, Inara tidak merasakan itu lagi pada Frengky.

Sektor 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang