28•pembenaran cinta

73 3 0
                                    

Almeera membuka pintu rumahnya. Dengan air mata yang membasahi kelopak matanya, ia melihat Aaliyah berdiri di dekat ruang tamu. Tangannya memegang gelas berisikan air mineral

"Kenapa nangis?"- kata Aaliyah. Almeera tidak menyahut, gadis itu berjalan melewati Aaliyah. Namun langkahnya terhenti ketika Aaliyah menarik tangannya

"Gue tanya kenapa lo nangis?"

Almeera diam, tetapi ia masih menangis sesegukan. Aaliyah sepertinya tau penyebab kenapa adiknya menangis seperti ini. Sakit jiwa, seperti orang tidak waras hanya karena cinta.

Almeera menutup mulutnya dengan tangan, namun Aaliyah berhasil menepis tangan Almeera dari sana. Tidak ada siapapun di sini, hanya ada ia, Almeera dan mba Sumi. Dan sepertinya mba Sumi sudah tertidur karena hari sudah malam

"ALMEERA!"

Bukannya menyahut, gadis itu malah menoleh ke arah Aaliyah dan menatap matanya. Aaliyah sepertinya marah dengan Almeera

"Gara-gara tentara itu lagi? iya? Almeera. Sudah berapa kali gue bilang untuk stop dekat sama tentara itu"

Kak. Kak Aaliyah tidak mengerti Almeera sangat mencintai Juna. Walaupun Almeera tau kalau Juna sudah bukan milik Almeera lagi, tetapi Almeera mencintai Juna

"Lo gak ngerti, kak"

"Gak ngerti apa? di bagian mana yang lo bilang kalo gue gak ngerti? berkali-kali gue memperingati lo untuk gak berhubungan lagi sama tentara itu. Tapi lo batu, lo selalu ngejar apa yang udah bukan punya lo lagi"

Memang benar, kita tidak akan bisa membuat seseorang menjadi sadar kalau seseorang itu sedang berada di jalan yang salah. Apalagi cinta Almeera pada Juna melebihi porsi

"Di bagian yang mana, kalo gue harus membenarkan lo untuk mencintai tunangan orang lain? Almeera. Buka mata lo, jangan bodoh, jangan hanya karena satu cowok kaya dia, lo jadi kaya gini"

Almeera membantah ucapan Aaliyah. Gadis itu memberanikan dirinya untuk menatap mata Aaliyah.

"Lo gak akan ngerti karena lo gak pernah ngerasain rasanya jatuh cinta sama orang!"

Byuurrrr

Aaliyah menyiram Almeera dengan air dari gelas yang ia genggam. Ia sudah tidak bisa lagi melihat adiknya di perbudak oleh cinta seperti ini

Aaliyah menyeret Almeera masuk ke dalam toilet yang ada di lantai bawah. Ia mengguyur Almeera dengqn gayung. Biar saja, biar ia sadar kalau jalan yang ia ambil ini salah

Almeera cantik, ia baik hati, gadis penyayang, ceria. Lelaki mana yang tidak mau dengan Almeera? tapi anehnya, ia selalu saja menolak lelaki yang ingin dekat dengannya. Hanya karena satu pria yang tidak berguna seperti Juna

Almeera menangis,Aaliyah bahkan tak segan-segan untuk membuat ia sadar. "Sadar. Almeera, bangun dari tidur lo, bangun dari mimpi lo kalo Juna masih jadi milik lo. Dia sudah milik perempuan lain, dan lo harus terima itu"

Almeera melentangkan suaranya "Juna milik gue. Bukan milik perempuan manja yang hanya bisa mempergunakan harta dan jabatan orang tuanya saja!"

Plaaakkkk

"Masih belum sadar juga lo? Nih, biar lo tambah sadar"- Aaliyah kembali menyiram air ke tubuh Almeera setelah ia menampar adiknya dengan keras

"Juna punya gue, kak..."- lirih Almeera, dari nada bicara Almeera saja sudah beda. Aaliyah tidak tau hantu mana yang sedang menguasai tubuh adiknya itu

"Dia cuma gak bisa kembali karena ulah perempuan sialan itu. Juna cinta sama gue, cintanya Juna hanya untuk Almeera saja"

"Dimana dia? gak ada kan? di bahkan hilang ketika lo lagi butuh dia di sini. Sekarang gue tanya, apa lo mau menghabiskan sisa hidup lo hanya untuk menangisi dia setiap hari? apa lo rela kebahagiaan itu di renggut begitu aja dari hidup lo? bangun, Almeera. Buka mata lo!"

Rahasia Juna (Antara Aku Dan Negara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang